Mohon tunggu...
Khairul fahmi
Khairul fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Psikolog,bulu tangkis,berorganisasi,playstation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Metode dan Strategi Dakwah di Era Kontemporer

1 Juli 2025   13:55 Diperbarui: 1 Juli 2025   13:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dakwah adalah aktivitas penting dalam Islam untuk menyampaikan ajaran agama. Seiring berjalannya waktu, strategi dakwah terus beradaptasi agar tetap relevan dan efektif, terutama di era kontemporer yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat.

Apa itu Metode Dakwah?

Secara bahasa, "metode" berasal dari kata "meta" dan "hodos" (jalan, cara), atau "methodos" dalam bahasa Yunani, yang berarti cara yang teratur untuk mencapai tujuan. Dalam konteks dakwah, metode dakwah adalah cara atau jalan yang ditempuh pendakwah untuk mengajak manusia berbuat kebaikan, mengikuti petunjuk, serta menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jelek demi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Beberapa ahli mendefinisikan metode dakwah sebagai berikut:

Menurut Al-Bayanuny, metode dakwah adalah cara yang ditempuh seorang da'i dalam berdakwah atau menerapkan strategi dakwah.

Said bin Ali al-Qathani menyatakan bahwa metode dakwah adalah ilmu yang mempelajari cara berkomunikasi langsung dan mengatasi kendala-kendala dalam dakwah.

'Abd al-Karim Zaidan mendefinisikan metode dakwah sebagai ilmu yang terkait dengan penyampaian pesan dakwah dan penanganan kendala-kendala yang muncul.

Metode dakwah memiliki tiga karakter utama: sistematis, konkret dan praktis, serta bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dakwah dan menghilangkan hambatan.

Macam-macam Metode Dakwah dan Relevansinya di Era Modern

Terdapat enam metode dakwah utama:

Bil-Hikmah: Berdakwah dengan kebijaksanaan, memahami kondisi mad'u (objek dakwah), dan menyampaikan ajaran tanpa memberatkan. Keunggulannya adalah pendekatan persuasif yang menyentuh hati dan keteladanan. Kelemahannya memerlukan pemahaman mendalam tentang Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Bil-Lisan: Dakwah melalui penuturan lisan dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah dipahami. Keunggulannya adalah interaksi langsung dan kemampuan da'i dalam menarik mad'u. Kelemahannya seringkali komunikasi satu arah dan pemahaman mad'u yang tidak selalu diketahui.

Bil-Haal: Dakwah melalui tindakan nyata atau amal nyata, seperti menyelesaikan persoalan umat dan memberikan keteladanan. Keunggulannya adalah dampak positif langsung dan mendekatkan diri pada masyarakat. Kelemahannya adalah risiko ketidaksesuaian tindakan dengan ajaran dan keterbatasan jangkauan.

Bit-Tadwin: Dakwah melalui tulisan, seperti buku, artikel online, blog, dan media sosial. Keunggulannya adalah variasi media yang fleksibel. Kelemahannya adalah kurangnya interaksi langsung.

Fardiyah: Dakwah perseorangan untuk mengeluarkan seseorang dari kegelapan menuju cahaya Islam. Keunggulannya adalah kesempatan untuk dialog dan pendekatan personal yang lebih dekat. Kelemahannya adalah keterbatasan jangkauan untuk masalah sosial yang lebih luas.

Ammah: Dakwah yang ditujukan kepada khalayak ramai menggunakan media lisan seperti khotbah, pidato, dan ceramah. Keunggulannya adalah meningkatkan kesadaran sosial. Kelemahannya adalah kurangnya pendekatan personal.

Strategi Dakwah Kontemporer untuk Generasi Muda

Di era sekarang, metode dakwah yang paling relevan untuk generasi muda adalah melalui media sosial. Generasi muda sangat akrab dengan platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Melalui media ini, pesan dakwah dapat disampaikan secara kreatif dan ringan, mudah diakses, serta memiliki jangkauan luas dan potensi viral.

Pemanfaatan media kontemporer menjadi sangat penting. Media sosial memungkinkan dakwah mencapai audiens yang lebih luas dan beragam secara interaktif. Podcast dan aplikasi 

mobile juga berperan sebagai alat inovatif, memberikan akses mudah ke informasi dan panduan agama. Konten visual seperti infografis dan video juga efektif dalam menarik perhatian audiens dan menjelaskan pesan secara mendalam.

Risiko Metode Dakwah yang Tidak Sesuai

Jika metode dakwah tidak sesuai dengan karakteristik mad'u, ada beberapa risiko serius:

Pesan dakwah bisa tidak dipahami atau tidak menyentuh hati karena bahasa atau pendekatannya tidak relevan.

Mad'u bisa merasa tersinggung, terintimidasi, atau menolak dakwah.

Metode yang salah dapat membentuk citra negatif terhadap Islam.

Oleh karena itu, penting bagi seorang da'i untuk menyesuaikan cara berdakwah dengan usia, latar belakang, dan kemampuan mad'u agar pesan Islam dapat diterima dengan baik dan membawa perubahan positif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun