Mohon tunggu...
Kezia Priciliaw
Kezia Priciliaw Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

dance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keheningan Terakhir dri Kepunahan Komodo

28 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 28 Maret 2024   09:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hutan yang pernah gemuruh dengan nyanyian burung dan desiran pepohonan, kini terasa sunyi. Hanya suara langkah-langkah berat manusia dan gemerisik angin yang tersisa. Dua peneliti, Maya dan Rizky, berjalan dengan hati-hati melintasi reruntuhan hutan yang dulu subur. Di antara reruntuhan, mereka menemukan sarang komodo yang kosong.

Maya: "Ini menakutkan, Rizky. Hutan ini dulu adalah rumah bagi begitu banyak makhluk hidup."

Rizky mengangguk serius, "Ya, deforestasi telah menghancurkan habitat alami mereka. Kita harus bergerak cepat untuk menyelamatkan yang tersisa."

Mereka terus berjalan, mencari jejak komodo. Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemuruh dari kejauhan.

Maya: "Apakah itu...?"

Rizky: "Ayo kita lihat."

Mereka berlari ke arah suara itu dan menemukan seekor komodo yang terluka di tanah yang gersang. Komodo itu terlihat lemah dan kelelahan.

Maya: "Oh tidak, dia terluka parah."

Rizky: "Kita harus membawa dia ke pusat rehabilitasi secepat mungkin."

Mereka bekerja sama mengangkat komodo itu dengan hati-hati dan membawanya ke mobil mereka. Selama perjalanan, mereka berbicara kepada komodo itu dengan lembut, berharap memberinya sedikit kekuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun