Mohon tunggu...
Kevin Reagen Sugiarto
Kevin Reagen Sugiarto Mohon Tunggu... Relawan - Tampan dan berwibawa

Jika melakukan sesuatu harus maksimal, jika tidak maka tidak usah sama sekali.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Warna Kemanusiaan

18 Mei 2019   19:17 Diperbarui: 18 Mei 2019   19:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAKALAH

"WARNA KEMANUSIAAN"

PEMBIMBING

Fr. Antonius Bagas Prasetya Adi Nugraha, SJ

 

DISUSUN OLEH

FX. Tjhan, Kevin Reagen Sugiarto

 

SEKOLAH MENENGAH ATAS KOLESE LOYOLA

SEMARANG

2018/2019

 KATA PENGANTAR

            

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul "Warna Kemanusiaan".

Makalah ini berisi tentang bentuk-bentuk kemanusiaan yang ada di NKRI. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk menuntaskan makalah ini.

Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana penulis juga merupakan manusia yang tak luput dari kesalahan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Besar harapan penulis apabila makalah ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menyadari pentingnya kemanusiaan di NKRI jaman ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Semarang, 11 Mei 2019

Penulis,
Kevin Reagen

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang  : Kemanusiaan merupakan salah satu unsur dalam diri manusia yang sudah ada sejak diciptakan oleh Tuhan. Manusia diciptakan berbeda dari makhluk lainnya karena akal budi yang diberikan oleh-Nya, berfungsi untuk membedakan mana yang benar dan salah. Akal budi inilah yang menjadi akar dari kemanusiaan, karena kemanusiaan sendiri merupakan nilai-nilai yang dianut seperti toleransi, belas kasih, gotong royong, dan lainnya. Namun sering kali, nilai-nilai yang ditunjukkan adalah nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kehendak Tuha

Rumusan Masalah

  1. Apa saja permasalahan kemanusiaan yang ada di NKRI?
  2. Motif apa yang mendorong perilaku menyimpang dari kemanusiaan?

Tujuan Penulisan  :  Menyadarkan pembaca betapa buruk dan rendahnya nilai kemanusiaan yang ada di dalam lingkup bangsa Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

Suatu bangsa tidak mungkin lepas dari yang namanya pelanggaran hukum dan Hak Asasi Manusia. Semua tindakan pelanggaran hukum merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan pula, karena setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan sebuah kesadaran dari dalam diri mereka. Berikut merupakan contoh kasus permasalahan kemanusiaan yang ada di NKRI :

Kasus Pembunuhan Munir (2004)

Kasus yang satu ini merupakan salah satu kasus yang sangat memprihatinkan bangsa Indonesia pada jaman reformasi kelam. Diduga, ia mati diracun saat hendak melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda membawakan informasi penting. Kasus ini menunjukkan betapa cacatnya sifat manusia yang ingin menutupi kesalahannya hingga rela mengambil nyawa seseorang. Orang yang ingin membela kebenaran harus mati di tangan orang yang salah.

Tragedi Bom Bali (2002)

Tragedi ini merupakan kasus terorisme paling parah dalam sejarah Indonesia karena memakan ratusan korban jiwa. Diketahui pelaku mendapat bekal dari Osama Bin Laden untuk melakukan aksi jihad di Asia terutama di Indonesia. 

Bisa diprediksi bahwa motifnya melakukan aksi tersebut adalah karena aksi cuci otak yang dilakukan oleh Osama Bin Laden, sehingga ia menjadi tidak sadar atas apa yang ia lakukan.

Bom di 3 Gereja Surabaya (2018)

Aksi ini menurut penulis merupakan kasus yang sangat merendahkan nilai kemanusiaan. Bukan dilihat dari jumlah korban yang berjatuhan namun proses yang terjadi. Dua orang tua teroris ini mengajak serta anak-anaknya untuk melakukan aksi bunuh diri tersebut. 

Di manakah hati nurani dan akal kedua orang tua ini. Jelas-jelas mereka melupakan tugas mereka sebagai orang tua untuk menjaga anak yang disebut-sebut sebagai titipan Tuhan. Diketahui motif dari aksi ini adalah wujud balas dendam ISIS karena mereka sudah terdesak di Rusia dan di Barat.

REFLEKSI

Dari pembahasan, kita bisa mengetahui bahwa banyak sekali dalam catatan sejarah Indonesia kasus-kasus kemanusiaan terutama yang merenggut nyawa banyak orang. Tentu saja kasus tersebut banyak menimbulkan perpecahan di dalam bangsa Indonesia. Banyak hal bisa dibawa-bawa dalam permasalahan serius, agama, suku, dan lain-lain.

Jaman sekarang pun permasalahan kemanusiaan tidak hanya berupa aksi pembunuhan, namun bisa dilihat dari hal-hal sederhana, misal dari media sosial, aktivitas di sekolah. Masih sering terjadi pembully-an di mana-mana. Tapi akhirnya pun pembully-an bisa berujung ke arah depresi dan kematian pun terjadi.

Untuk mengatasi permasalahan ini, kita harus meningkatkan kesadaran dari dalam diri sendiri terlebih dahulu. Terutama bila pembaca merupakan kaum pelajar, kalian harus lebih menekankan permasalahan ini di dalam benak kalian karena kalianlah kaum-kaum penerus bangsa yang akan menentukan masa depan Indonesia. Kemanusiaan sejati adalah sikap rela berkorban demi apa yang dianggap benar dan tidak takut dicemooh karena hanya orang bodohlah yang takut untuk melakukan hal yang benar.

"Cara terbaik untuk menemukan jati diri kita adalah kehilangan diri kita sendiri dalam rangka melayani sesama"

"Di mana ada cinta, di sana terdapat kehidupan"

~Mahatma Gandhi~

PENUTUP

Kesimpulannya, masih terdapat banyak hal yang harus dibenahi dari permasalahan kemanusiaan di tanah air kita ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh Hanya sampai sini saja yang bisa penulis sampaikan. Penulis sangat berharap pembaca bisa membaca dari awal hingga akhir sehingga pembaca bisa menemukan makna penuh yang ingin disampaikan penulis. Penulis juga berharap pembaca bisa mengaplikasikan solusi-solusi ini di dalam kehidupan pembaca. 

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun