Mohon tunggu...
Kevin Gabriel Simorangkir
Kevin Gabriel Simorangkir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Suka Dengan Hal Baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harapan di Balik Covid-19

31 Juli 2021   07:19 Diperbarui: 31 Juli 2021   07:37 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Perlu diketahui bersama, bahwa Covid-19 sudah mewabah di Negri kita tercinta Indonesia lebih dari satu setengah tahun lamanya. Lonjakan demi lonjakan kasus terus bertambah, banyak yang sembuh, namun banyak juga yang harus gugur akibat keganasan virus ini, blum lagi ditambah varian-varian baru virus Corona yang terus bermutasi, mengakibatkan terhambatnya upaya dalam menyelesaikan pandemi ini. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melindungi segenap rakyatnya, namun nampaknya upaya tersebut masih belum membuahkan hasil yang manis.

            Dampak akan pandemi ini hampir dirasakan oleh semua sektor publik, mulai dari ekonomi, politik, pendidikan dan masih banyak lagi. Dari segi pendidikan, dengan adanya pandemi ini, mau tidak mau semua anak sekolah, baik dari sekolah dasar maupun sampai perguruan tinggi harus belajar dari rumah, dan ini juga menimbulkan masalah baru, antara lain, untuk beberapa anak yang kondisi keluarganya tidak mampu, akan menjadi beban lagi untuk memfasilitasi anaknya sekolah secara daring dengan menggunakan handphone, belum lagi saat melakukan proses pembelajaran dari rumah, anak blum tentu dapat mengerti materi yang dipelajari, karena memang peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi, guru memiliki rasa, hati serta simpati, yang dapat memahami karakter setiap anak didiknya saat mengajar di kelas

            Dari segi ekonomi, berbagai kalangan masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah kebawah sangat merasakan dampak akibat pandemi ini, mulai dari pembatasan berjualan, menurunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan mobilitas penduduk keluar rumah, dan masih banyak lagi. Keluhan masyarakat akan sulitnya mereka berjualan, sulitnya mereka meraup rupiah akibat pandemi ini, sudah sering mereka utarakan, namun apa boleh buat, kondisi tidak bisa disalahkan, dan tidak bisa dipaksakan.

            Oleh sebab itu, suntikan insentif, bantuan sosial berupa sembako, bantuan langsung tunai (BLT), bantuan UMKM dan kebijakan_kebiakan sudah di ambil oleh pemerintah, namun sepertinya keresahan hati masyarakat masih belum bisa ter-obati. Dan yang lebih parahnya lagi kesadaran dalam masyarakat untuk menyadari bahwa adanya virus ini sungguh nyata masih kurang tercipta, ditunjukan dengan rendahnya ketaatan masyarakat untuk menggunakan masker, untuk menjaga jarak, dan membatasi pergerakan di tempat umum. Dan tentu ini menjadi dilema bagi masyarakat yang mencari nafkah dengan bekerja keluar rumah, dimana keputusan dan aturan, mengatur untuk membatasi mobilitas masyarakat keluar rumah, tetapi dengan melakukan itu, mereka tidak bisa mendapat uang, dan tidak bisa makan.

            Mau sampai kapan kita terus seperti ini? Ayo sadari bersama bahwa pandemi ini dapat kita lewati bersama dengan saling memahami satu sama lain, peduli akan orang sekitar dengan memakai masker, memberi kepada orang yang lebih membutuhkan. Dan nyatanya angin segar sudah ada di hadapan kita, bahwa vaksinasi besar-besaran yang di promosikan pemerintah, menjadi harapan kita yang pernah hilang, dengan vaksinasi ini diharapkan lonjakan kasus Covid-19 dapat di tekan dan terciptanya herd immunity , dimana sekelompok besar masyarakat sudah tercipta anti body untuk kebal terhadap virus. Dan vaksinasi yang diadakan pemerintah sudah dijamin gratis tidak ada pungutan apapun. Ya, tentu nya ini menjadi kabar yang sangat baik bagi kondisi kita yang sedang tidak baik-baik saja.

            Dan balik lagi kepada diri kita, seberapa patuhnya diri kita akan protokol kesehatan yang ada, dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan membatasi mobilitas umum, kepatuhan akan hal itu akan sangat berdampak pada angka positif Covid harian kita, vaksinasi sudah di lakukan, segera vaksin, bagi yang sudah vaksin, tetap mematuhi Protokol kesehatan, dan memberi edukasi kepada kerabat, teman dan saudara bahwa vaksin itu penting.

,Salam

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun