Mohon tunggu...
Ketut Kristina
Ketut Kristina Mohon Tunggu... Lainnya - ketut kristina

dari bali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Interpeersonal dalam Penerapan Physical Distancing Covid-19

22 Januari 2022   21:54 Diperbarui: 22 Januari 2022   21:58 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di situasi ini misal anak sedang melakukan pekerjaan  diluar kota yang tidak diperbolehkan untuk pulang kekampung halaman karena pandemi ini. Meskipun bisa berkomunikasi lewat video call namun hal seperti memeluk tidak bisa dilakukan. Sehingga pesan tertentu yang diwakili oleh bahasa tubuh dengan menyentuh tidak dapat tersampaikan dengan baik. Hambatan fisik sendiri sudah pasti ada pada saat chatting, dimana unsur bahasa tubuh tidak ada dikarenakan menggunakan bahasan tulisan. Sehingga otomatis, komunikasi interpersonal menjadi tidak lengkap. Hambatan fisik tidak dapat dihindari atau diminimalisir dengan cara mengoptimalkan bahasa tubuh dan ekspresi wajah agar pesan yang disampaikan jelas maksudnya.

3.Hambatan Semantik

Hambatan semantik mengarah kepada tata bahasa dan kata-kata yang diucapkan oleh pengirim pesan. Dalam physical distancing contohnya pada saat kita chatting dengan seseorang cenderung bahasa yang digunakan bahasa singkatan, bahasa istilah masa kini, penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai kaidah bahasa, bahasa asing yang tidak dimengerti lawan bicara atau ekspresi seseorang pada saat berbicara ditunjukkan dengan emoticon (simbol). Maka, kecendrungan pesan dapat disalah artikan (miss interpretation) dan dapat menimbulkan miss communication.

Contohnya : Dalam bahasa chatting ada istilah-istilah singkatan yang tidak semua orang mengetahui maknanya seperti ASAP (As Soon As Possible), LOL ( Lot of Laugh), BRB (Be Right Back) dan masih banyak lagi. Selain singkatan contoh emoticon  yang terkadang penggunaannya menjadikan isi pesan ambigu artinya. Hambatan semantik kerap terjadi juga berkaitan dengan kondisi emosi seseorang pada saat membaca tulisan pesan tersebut.

4.Hambatan Psikososial

Hambatan psikosial adalah hambatan yang paling berpengaruh dalam komunikasi antapribadi (interpersonal) dimana kondisi emosi seseorang dapat menentukkan apakah pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dapat diterima dengan benar oleh penerima pesan sesuai denan maksud yang ingin disampaikan. Melihat kondisi pandemi saat ini, dimana informasi mengenai pandemi Covid-19 bertebaran disosial media, bahkan banyak juga informasi yang bersifat tidak benar  atau biasa di sebut dengan kata lain yaitu hoax. Ditambah anjuran untuk tetap dirumah membuat orang-orang mengalami tekanan emosi tertentu seperti rasa bosan dan rasa tidak aman atau bahasa kerennya biasa di sebut insecure dan stres.

 Keadaan emosi yang tidak stabil membuat kualitas komunikasi dapat menurun dengan tingkat stress seperti ini dapat menyebabkan orang mudah tersinggung atau marah, padahal belum tentu maksud pengirim pesan sengaja bertujuan menyinggung. Terlebih jika salah satu anggota keluarga, orang yang dikasihi, orang yang dikenal, teman ataupun kerabat yang terkena virus ini maka hal tersebut akan menyebabkan seseorang mengalami beberapa emosi seperti sedih, kesal, marah, putus asa. Contohnya, pada saat berkomunikasi chatting melalui aplikasi bahasa tulisan membuat pesan terkadang salah diartikan terlebih pada saat kita tidak mendengar nada lawan bicara sehingga faktor emosi pada saat membacanya terpengaruh emosi kita pada saat itu.

Contohnya tulisan "OK" jika kita membacanya dengan nada datar (emosi kita saat itu sedang netral) maka berarti semua baik-baik saja, namun jika kita membacanya dengan nada marah (emosi kita saat itu sedang marah) sehingga "OK" pertanda kita marah tidak ingin melanjutkan pembicaraan.Dalam hambatan psikososial pada kondisi physical distancing juga dapat disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi tentang cara penanganan pandemi ini.

 Seperti layaknya perbedaan pendapat tentang kebijakan pemerintah mendukung lockdown atau tidak mendukung. Perbedaan persepsi tersebut membuat pengirim pesan dan penerima pesan akan terganggu kualitas hubungannya yang menyebabkan komunikasi interpersonal terhambat.

Solusi Hambatan Komunikasi Antar Individu Di Masa Pandemi 

Adapun solusi yang dapat saya berikan dari hambatan tersebut yaitu di antaranya:

  • Hambatan Proses, nah dari hambatan tersebut yaitu dapat di berikan solusi yaitu pastikan terlebih dahulu apakah kita sudah memiliki kuota atau belum, kemudian jika masih ada gangguan bisa untuk mencari tempat yang memungkinkan adanya sinyal yang bagus, dan selain itu kita juga bisa menggunakan jenis kartu yang sesuai dan cocok dengan tempat tinggal kita, dan solusi yang terahir yaitu kita bisa memasang wifi di rumah agar internet lancer saat di gunakan video call dan lain lainnya.
  • Hambatan Fisik, hambatan fisik tidak dapat dihindari dalam situasi ini, namun dengan memaksimalkan aspek bahasa tubuh yang lain dengan ekspresi wajah atau gerak tubuh yang jelas terlihat (dalam penggunaan video call) bisa meminimalisir setidaknya kekosongan tersebut. . Hambatan fisik tidak dapat dihindari atau diminimalisir dengan cara mengoptimalkan bahasa tubuh dan ekspresi wajah agar pesan yang disampaikan jelas maksudnya.
  • Hambatan Semantik, hambatan semantik kerap terjadi juga berkaitan dengan kondisi emosi seseorang pada saat membaca tulisan pesan tersebut. Namun, hambatan ini bisa dihindari dengan cara adanya pemberian umpan balik. Pada saat melakukan komunikasi interpersonal proses komunikasi bersifat sirkuler. Unsur feedback (umpan balik) dari penerima pesan berarti membuat receiver dapat melakukan pengecekan arti sesungguhnya langsung kepada pengirim pesan.
  • Hambatan Psikososial, Seperti layaknya perbedaan pendapat tentang kebijakan pemerintah mendukung lockdown atau tidak mendukung. Perbedaan persepsi tersebut membuat pengirim pesan dan penerima pesan akan terganggu kualitas hubungannya yang menyebabkan komunikasi interpersonal terhambat. Solusi untuk perbedaan persepsi adalah dengan cara berusaha saling menghargai pendapat lawan bicara dengan mendengarkan secara aktif isi pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan meskipun berbeda pendapat. Dengan mendengarkan baik-baik pendapat orang lain maka diharapkan dapat menelaah isi pesan secara logis tidak terpengaruh keadaan emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun