Acara Adat Reba Ngada adalah acara budaya tahunan yang diadakan oleh masyarakat Ngada, sebuah etnis yang berasal dari Kabupaten Ngada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival ini bertujuan untuk merayakan dan melestarikan kebudayaan, tradisi, dan keindahan alam daerah Ngada. Festival Reba Ngada sering kali melibatkan berbagai acara seni dan budaya, seperti tarian, musik tradisional, pameran kerajinan tangan, kuliner khas, serta berbagai kegiatan yang memperkenalkan kebudayaan lokal kepada masyarakat luas.Â
Selain itu, Acara Reba Ngada juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga Ngada, terutama bagi mereka yang merantau ke luar daerah. Acara ini juga menjadi wadah untuk menunjukkan kebanggaan terhadap warisan budaya Ngada dan memperkenalkan keindahan alam serta tradisi daerah tersebut kepada masyarakat Indonesia secara umum.
Biasanya, Acara adat ini diselenggarakan secara resmi di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur yang melibatkan serangkaian kegiatan ritual sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan untuk memperkuat hubungan sosial di antara warga desa. Dalam acara Reba, masyarakat Ngada mempersembahkan berbagai upacara yang berhubungan dengan kehidupan agraris mereka, seperti menghormati leluhur, serta meminta berkah untuk musim pertanian yang akan datang. Acara ini juga melibatkan pertunjukan seni dan budaya, seperti tarian tradisional, musik, dan prosesi adat yang sarat dengan simbolisme.Â
Pada umumnya, Reba Ngada melibatkan sejumlah kegiatan adat, seperti:
- Upacara Persembahan: Warga memberikan hasil bumi, seperti padi dan hasil pertanian lainnya, sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan dan leluhur.
- Tarian dan Musik Tradisional: Tarian dan musik khas Ngada, seperti tari O Uwi atau tari Dero, yang menggambarkan keharmonisan sosial dan hubungan manusia dengan alam.
- Prosesi Ritual: Pemimpin adat (atau tetua desa) akan memimpin doa dan memberikan wejangan atau pesan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga adat dan budaya.
Acara adat ini tidak hanya melibatkan masyarakat yang tinggal di Ngada, tetapi juga sering menjadi ajang pertemuan bagi warga Ngada yang merantau di luar daerah, terutama saat acara seperti Festival Reba Ngada yang diadakan di kota-kota besar seperti Jakarta. Melalui acara adat ini, masyarakat Ngada menjaga dan melestarikan tradisi mereka, sekaligus mempererat tali persaudaraan antarwarga, baik yang tinggal di kampung halaman maupun yang berada di perantauan.
 Seperti yang diselenggarakan di Anjungan Nusa Tenggara Timur, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada Sabtu, 1 Maret 2025 yang bertemakan "Bersyukur Bersama Saudara Melangkah Penuh Harapan"Â
Dihadiri oleh banyaknya para Generasi Muda yang merayakan guna untuk melestarikan adat ini untuk kedepannya karena sudah berjalan turun-temurun dari leluhur. Terlibatnya para generasi muda dalam setiap perayaan adat untuk meregenerasi pelaku adat selanjutnya agar budaya ini terus terlestari dengan sendirinya. Terlebih, nilai-nilai hakiki dalam acara adat ini berhubungan dengan Tuhan, Leluhur, sesama manusia, alam, dan menghormati arwah yang sudah berpulang. Satu hal yang paling dirindukan saat ritual Reba adalah pertemuan. Ritual Reba merupakan salah satu momen warga Ngada berkumpul, bersyukur, dan bersuka cita bersama.Â
Kemeriahan acara ini tentunya disponsori oleh beberapa perusahaan besar yaitu Bank NTT, Kopi Bajawa Flores NTT, Summarecon Agung, dll. Oleh karena itu Ketua Panitia Acara, Gregorius Upi Dheo, S.H, M.H. berterima kasih kepada perusahaan yang bersangkutan karena telah mendukung acara dengan baik di penutupan akhir acara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI