Mohon tunggu...
Kentos Artoko
Kentos Artoko Mohon Tunggu... Dosen - Peminat Masalah Politik, Ekonomi dan Politik

Peminat Masalah Politik, Ekonomi, Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komunis, China, Jokowi, dan Desain Propaganda

14 Mei 2016   13:47 Diperbarui: 14 Mei 2016   14:02 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ratusan ribu mahasiswa Indonesia lulusan AS dan negara-negara sekutu telah menyumblimasi dan berkohesi dengan kehidupan sosial serta politik di nusantara.

Sudah banyak pejabat, pemikir dan dosen yang berasal dari perguruan tinggi AS dan Jepang.

Ibarat pepatan "There is no Free Lunch" mereka kini dikumpulkan lagi untuk membendung penetrasi Sang Naga.

Tidak sulit untuk menebak, upaya awal yang dilakukan adalah dengan menghembuskan kembali sentimen anti-China dan paham komunisme yang memiliki sejarah hitam di Indonesia.

Propaganda ini terbukti mampu menjadi primadona dalam sejumlah pembahasan akademis, diskusi di media sosial hingga komentar menteri.

Dalam hal ini, pemerintah hendaknya mampu untuk bersikap waspada dan tidak langsung mengambil kesimpulan agar tidak masuk dalam perangkap propaganda yang sengaja diciptakan untuk memecah belah bangsa dan membangkitkan sentimen anti-China di Indonesia.


Sebab, konflik SARA dalam suatu negara akan menimbulkan luka yang teramat dalam, dibandingkan dengan konfrontasi langsung dengan negara lain.

3. Penutup.

Melalui argumen singkat penulis diatas, bisa disimpulkan bahwa bangsa dan rakyat Indonesia saat ini sedang masuk dalam perangkap Grand Design Politik dan Ekonomi yang secara tidak langsung akan menohok pemerintah melalui hubungan ekonomi dengan China.

Teori yang digunakan adalah spiral of silence dimana penanaman rasa kebencian dan keburukan itu akan terus membesar dan makin besar (seperti gulungan spiral) dan apabila ditekan akan memberikan efek kejut yang tak terduga.

Sasaran akhirnya jelas, merontokan dominasi China dan meminimalisasi kekuatan politik pemerintah yang akan terus digoyang melalui berbagai demonstrasi.(kra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun