Sekejap hening pada bening wajah malam yang turun menemani mimpi entah sejauh mana langkah berpijakÂ
Warna keemasan lampu malam dan bayang naungan pepohonan pantulkan wajah putih awan dan kabutÂ
Musim dingin yang berjalan lambat, semilir angin menembus dinding bambu dan anak-anak yang berbaring di pelupuk mataÂ
Sekejap hening berdoa dalam diam, tiada kata tiada aksi, mari menepi hingga rupa fajar berseri.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!