Jangan datang terlampau pagi
Rumah kami masih semrawutÂ
Mimpi masih hangat, basah malah ingatanÂ
Kalau tak mau duduk menunggu di depan pintu.Â
Jangan datang
Membawa kabar mulutmuÂ
Dari negeri seberang semaumuÂ
Kami masih berkaca, rambut ikal masih beracak-acakkan.
Mimpimu kau datang sekehendak hati
Padahal jalan masuk tak selalu lapangÂ
Disorak-soraki sekelompok pengikutÂ
Anak-anak setengah badut.
Jangan datang terlampau pagi
Kami belum siapÂ
Biar di situ sajaÂ
Mimpi kami masih basah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!