Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ayah Tunggal, Mampukah Mengasuh Anak Tanpa Sosok Ibu?

20 Oktober 2019   15:32 Diperbarui: 21 Oktober 2019   12:05 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua tunggal (www.huffpost.com)

Begitu pula di negara barat seperti Amerika Serikat dan Eropa, pengasuhan anak dibawah ayahnya masih kurang dominan dan belum bisa diterima oleh masyarakat walaupun banyak juga perempuan yang saat ini memilih untuk bekerja di luar rumah atau wanita karier (Pew Research Center).

Seperti yang kita tahu, bahwa peran seorang ayah dalam sebuah keluarga (utamanya) adalah mencari nafkah untuk kesejahteraan rumah tangga. Penelitian menyatakan bahwa keterlibatan sosok ayah dalam pengasuhan anak dapat menjadi efek yang positif jika didukung dengan sosok ibu. Namun jika ayah tersebut adalah ayah tunggal, yang sudah pasti setiap harinya mencari nafkah, maka akan susah. 

Arti susah di sini adalah, bahwa sebaik-baiknya ayah maka tidak akan bisa menggantikan peran ibu dalam mengasuh. Karena mayoritas seorang ayah lebih fokus pada pekerjaan. Alhasil, jika ayah sudah dalam posisi lelah bekerja dan harus mengasuh anak juga sepulang dari bekerja, maka akan muncul kemungkinan amarahnya mudah tersulut.

Keletihan secara emosional dan perasaan kewalahan tidak bisa diungkiri, terlebih dengan tidak adanya campur tangan orangtua, jika ayah tunggal memutuskan untuk hidup sendiri. 

Kepadatan aktivitas pekerjaan ayah, membuat perhatian kepada anak tidak tercurahkan secara maksimal. Dan tidak sedikit pula ayah tunggal yang menjadi stres atau merasakan kesepian. Selain itu, kesadaran laki-laki akan gejala penyakit juga cenderung lebih rendah dibanding perempuan, baik dalam kaitannya terhadap diri sendiri atupun terhadap anak.

Naluri ayah dalam mengasuh anak tentu tidak seperti seorang perempuan. Baiknya, pengasuhan dilakukan dari dua arah (ayah dan ibu) supaya seimbang. Namun, bukan berarti seorang ayah tidak bisa memerankan sosok ibu. 

Hal ini searah dengan penelitian-penelitian terhadap perkembangan anak yang menyebutkan bahwa anak tanpa asuhan dan perhatian ayah perkembangannya menjadi tidak seimbang. 

Kelompok anak yang tidak mendapat perhatian ayahnya cenderung memiliki kemampuan akademis menurun, aktivitas sosial terhambat, dan interaksi sosial terbatas. Maka disimpulkan, peran ayah dalam pengasuhan juga ternyata tidak kalah penting.

Tentunya demi sang buah hati, ayah harus bisa menjalankan peran dobel ketika menjadi ayah tunggal. Bukan hanya dituntut untuk pencari nafkah, ayah juga harus mengurus berbagai keperluan rumah tangga dan yang paling penting yakni memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.

Menjadi ayah tunggal sepertinya merupakan tantangan sendiri untuk dilalui, ya. Semangat, untuk ayah-ayah tunggal di luar sana! Kalian hebat

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun