Krisis Pangan Indonesia: Petani dan Generasi Muda Sebagai Pilar Utama

Dengan kesadaran yang telah terbangun lewat kajian ini sudah saatnya yang muda unjuk gigi dan membantu petani-petani di pelosok untuk mengembangkan apa yang mereka punya. Mengorientasikan kawan-kawan yang bergerak di bidang pertanian-peternakan untuk mencerdaskan bangsa dengan turun ke bawah tentu sangat menarik.

Generasi Muda dalam Peran Mempertahankan Pangan

Sumber: https://www.topbusiness.id/54899/juru-selamat-itu-bernama-petani.html/petani-muda-istimewa

Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 telah dijelaskan "Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting dalam pertumbuhan dan pengembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun." Proses meningkatkan ketahanan pangan ini tidak jauh dari kata pemuda. Pemuda merupakan bagian penting karena pemilik masa depan Bangsa,

salah satu golongan pemuda adalah mahasiswa yang mana mendapatkan kesembatan untuk memiliki Pendidikan yang tinggi. Peran pemuda menjadi penting khususnya pangan karena Sebagian dari mahasiswa berhasil menempuh Pendidikan dalam bidang pertanian, para pemuda yang mendapatkan kesempatan dalam menempuh Pendidikan pertanian memiliki tangganung jawab moral yang besar dalam berperan aktid untuk berkontribusi menciptkan ketahanan, kemandirian, serta kedaulatan pangan di Indonesia.

Pemuda saat ini harus membangkitkan semangat perjuangan untuk industry pangan nasional, di mana saat ini banyak pemuda Indonesia yang sukses dalam bidang industry pangan. Indonesia membutuhkan banyak sekali pemuda untuk memberikan ide perbaikan sistem pangan dengan inovasi dan kreatifitasan mereka. 

Bisa di gambarkan bahwa, ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan dalam suatu negara dapat dipengaruhi oleh kemampuan negara tersebut memproduksi pangan. 

Pemuda Indonesia yang memiliki potensi serta inovasi yang tinggi dapat memanfaatkan berbagai macam sumber untuk membangun kemandirian pangan nasional ini. Pemuda memiliki kekuatan dan keseriusan untuk menggali potensi lokal pangan yang selaras dengan lingkungannya. 

Pemuda juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemerintah dalam menjalankan komitmen politiknya secara konsisten dan sustainable dalam membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan, berbasis potensi suatu daerah di mana dapat dimanfaatkan sumberdaya alam, manusia, teknolologi bahkan kebudayaan.

Pemuda saat ini memiliki sifat ingin tau, di mana dapat dikembangkan rasa keingintahuannya dengan menciptakan ide yang inovatif dan kreatif. Pemuda dalam era sekarang memiliki karakter terbuka dan adaptif terhadap kemajuan teknologi. 

Hal ini memudahkan para pemuda melakukan kegiatan pengindustrian pangan lokal, di mana industry ini memerlukan teknologi pangan dan teknologi mendukung lainnya.