Mohon tunggu...
Muhammad Kemal Yunizar
Muhammad Kemal Yunizar Mohon Tunggu... Penulis - Hidup itu harus tenang

Jangan pernah takut untuk melangkah meski kegagalan mengawali hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maaf

7 Juli 2022   22:22 Diperbarui: 7 Juli 2022   22:35 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pinterest/Rasha

Hai bagaimana kabarmu?
ku harap kau baik baik saja ya.
Jaga kesehatanmu, jangan sering
Begadang, jangan terlalu sering
makan makanan yang pedas, ya.
Aku tau kamu sangat menyukainya.
Aku hanya tak ingin perutmu sakit
karenanya. 

Disini matahari tampak gelap, hujan
berkali kali tapi pelangi tak kunjung
datang.
Sudah lama sekali aku tak melihatmu.
Aku ingat kala itu, aku ingat raut wajahmu,
dan aku ingat sentuhan lembutmu,

tawamu, manjamu dan senyumanmu.
Bahkan aku ingat saat kau berusaha
menahan agar air matamu tidak jatuh. 

Sepertinya kau sangat sulit menjelaskan
apa yang kau rasakan saat itu.
Senang, sedih, marah, kecewa selalu
bercampur aduk saat kita bertemu.
Maafkan aku yang sulit berkata,
melihatmu saja sudah tidak bisa
berkata kata lagi. 

Maaf, aku sudah membuatmu jatuh
terlalu dalam, maaf atas ke egoisanku.
Maaf, aku sudah membuang waktumu.
Maaf pada saat itu aku memberimu batas,
dan membuatmu mundur perlahan,
raguku membuatmu pergi, egoku
membiarkanmu menyerah. 

Terbanglah setinggi mungkin
Terbanglah sebebas mungkin
Jangan buat cinta barumu ragu, dan
akhirnya membuat pilihan yang salah
sepertiku.

Jangan menenggelamkan cinta barumu
dengan pertanyaan rumitmu.
Buatlah dia nyaman,
dengan memberinya kepastian.
Dan janganlah terlalu mengekang nya. 

Jangan lupa untuk selalu membuatnya
tertawa, bantu dia berdiri dari lubang
kepedihannya.
Dan jangan pernah menyerah untuk
mempertahankan cinta barumu.

Terima kasih sudah pernah singgah
Aku tak akan pernah menyesal mengenalmu
dan aku tak akan pernah menyesal bisa
Jatuh cinta sejatuh ini. 

Terimakasih,
Terima kasih untuk semuanya.
Dari aku yang telah menghancurkan hatimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun