Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 23 Mei 2019   07:12 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Memangnya ada apa? Bukankah sekolah itu merupakan sekolah yang sangat bagus dan memiliki reputasi yang luar biasa di negara ini?"

"Apa yang Yang Mulia katakan memang benar. Saya mengakui kalau tempat itu merupakan sekolah yang sangat baik. Tapi tetap saja Putra Mahkota tidak bisa sekolah di sana" jawab Ratu.

Raja tersenyum bijak,

"Apa yang Dinda khawatirkan? Apa khawatir kalau Pangeran Ivan tidak bisa beradaptasi di tempat itu?"

Ratu menundukan kepalanya,

"Bukan demikian, Yang Mulia" Ratu mengangkat kepalanya lagi menatap Raja dengan khawatir, "Saya mengkhawatirkan keamanan Putra Mahkota dan juga masalah media massa. Bagaimana jika nanti media massa memburu Putra Mahkota hingga ke tempat itu? Saya takut kenyamanan Putra Mahkota dan juga murid-murid yang ada di sana akan terganggu." jelas Ratu.

Raja menarik nafas panjang dan perlahan membuangnya,

"Jika masalah itu yang membuat Dinda khawatir, Kanda merasa dimanapun Pangeran Ivan berada, dia akan tetap menjadi incaran media. Kecuali jika kita menguncinya di dalam lemari besi dan membuang kuncinya ke laut." kata Raja setengah bercanda.

Ratu tersenyum kecil,

"Yang Mulia"  

Raja tertawa kecil sambil mendesah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun