lamunan sepi berujung hampa
tanpa noda berhati gelap
yang membentang penuh kalbu
di tengah serpihan jiwa penuh gelisah
memandang masa yang menghilang
menuntut kalbu penjaga tahta
memandang perasaan waktu
menjadi keseruan yang tampak
di balik meleleh rasa tak berekspresi
bagai roda tajam yang membelah senja
di balik itu ada ingatan
ingatan akan masa yang menghilang
yang hanya bisa terbilang bagai janji
tapi terlambat untuk pemilik tahtaÂ
yang menyinari gerbang penyesalan
bagai kehormatan untuk hal buruk
penyesalan tertawa melihat-melihat kini
(5 Mei 2016)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!