Mohon tunggu...
Healthy

Sahabat Setia seperti Hewan dengan Alam

23 September 2017   19:44 Diperbarui: 23 September 2017   20:04 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.wikiwand.com/af/Kamoeflering

Jaringan pada hewan dibedakan menjadi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jaringan epitel adalah jaringan yang terletak di permukaan paling luar sel. Jaringan epitel dibagi menjadi epitel pipih, epitel kubus, epitel silindris, epitel transisional, dan epitel kelenjar.

Jaringan ikat merupakan perkembangan dari jaringan mesenkim. Jaringan ikat berfungsi sebagai penyambung antar jaringan. Jaringan ini tersusun dari matriks dan sel ikat. Jaringan ini dibedakan menjadi 3 yaitu ikat sejati, ikat cair, ikat penyokong.

Jaringan otot memiliki keistimewaan yaitu dapat berkontraksi. Jaringan otot terbagi menjadi jaringan otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot rangka bekera secara sadar sedangkan jaringan otot polos dan jantung bekerja secara tak sadar.

Nah para readers, setelah kita mengetahui struktur dan macam-macam jaringan yang terdapat pada hewan dan tumbuhan, sekarang kita akan masuk ke dalam masalah utama yang akan kita pecahkan pada kesempatan kali ini yaitu "Sejauh mana kamu setuju bahwa jaringan hewan lebih cepat beradaptasi jika dibandingkan dengan jaringan tumbuhan?". Perlu diperhatikan ya para readers, perbedaan yang menjadi dasar dalam permasalahan di esai ini adalah adaptasi. Maka, oleh karena itu kita harus paham dulu mengenai apa itu sebenarnya adaptasi?, untuk apa sebenarnya adaptasi itu? Siapa saja yang mengalami adaptasi?

Adaptasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Baik manusia, hewan maupun tumbuhan dapat melakukan adaptasi. Adaptasi memiliki tujuan untuk melindungi diri dari musuh (predator) contohnya adalah kemampuan cecak untuk memutuskan ekornya (autotomi) untuk mengelabui musuh, bertahan hidup contohnya adalah daun berduri dan berlapis lilin pada kaktus untuk mengurangi penguapan air, melestarikan jenis makhluk hidup, dan untuk memperoleh makanan contohnya adalah berbagai macam bentuk paruh yang dimiliki oleh burung. Semua makhluk hidup pasti melakukan adaptasi, seolah adaptasi sudah merupakan hukum alam yang sudah tidak bisa dilanggar lagi oleh setiap makhluk hidup. Jika ada makhluk hidup yang sudah tidak bisa melakukan adaptasi lagi, maka tidak lama kemudian ia akan mati dan jika hal itu terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang, kemungkinan besar spesies itu akan punah.


Adaptasi terbagi menjadi 3 jenis yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku (behavioural).

Adaptasi morfologi adalah suatu adaptasi yang dilakukan makhluk hidup melalui penyesuaian bentuk atau alat-alat tubuhnya dengan lingkungan habitatnya. Contohnya adalah bentuk paruh dan kaki yang dimiliki oleh burung sesuai dengan makanannya, perbedaan bentuk gigi antara hewan herbivora dan carnivora, tumbuhan kaktus memiliki daun yang termodifikasi menjadi duri, teratai memiliki daun yang lebar dan tipis.

Sumber: www.guruipa.com
Sumber: www.guruipa.com
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Contohnya adalah tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga  sehingga mempunyai  aroma bunga yang khas, semak azalea di jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa memakan daunnya, Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).

Sumber: www.memeflorist.com
Sumber: www.memeflorist.com
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya adalah bunglon mengubah warna kulit sesuai dengan tempatnya (mimikri), cecak memutuskan ekornya saat dikejar predator, cumi-cumi mengeluarkan tinta hitam untuk mengelabui musuhnya, pohon jati menggugurkan daunnya di musim kemarau.

Sumber: www.wikiwand.com/af/Kamoeflering
Sumber: www.wikiwand.com/af/Kamoeflering
Adaptasi juga seringkali dikaitkan dengan adanya seleksi alam. Ya, karena antara adaptasi dan seleksi alam prinsipnya saling berhubungan. Adaptasi berperan dalam penyesuaian terhadap lingkungan sedangkan seleksi alam lebih mengarah ke perubahan kondisi lingkungan. Seleksi alam dapat menghasilkan adanya evolusi pada beberapa hewan ataupun tumbuhan dan bisa memunculkan beberapa spesies baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun