3. Operant Conditioning (Penguatan dan Hukuman)
Dikenalkan oleh B.F. Skinner (1938), teknik ini mengajarkan bahwa perilaku dapat diperkuat dengan hadiah (reinforcement) atau dikurangi dengan hukuman (punishment).
Contoh:
- Reinforcement positif: Memberi penghargaan kepada warga yang selalu membayar pajak tepat waktu.
- Reinforcement negatif: Menghapus denda bagi mereka yang mulai menaati aturan.
- Hukuman: Menetapkan denda bagi pelanggar lalu lintas untuk menciptakan efek jera.
4. Priming (Pemicu Bawah Sadar)
Bargh (1996) menemukan bahwa paparan stimulus tertentu bisa memengaruhi respons seseorang tanpa disadari. Mengarahkan pikiran seseorang secara tidak langsung dengan memberikan stimulus tertentu sebelum mereka bertindak.
Contoh: Poster bertuliskan "Orang Baik Selalu Membuang Sampah pada Tempatnya" bisa membuat orang merasa ingin bertindak sesuai norma tersebut.
5. Commitment and Consistency
Teori dari Robert Cialdini dalam Influence (1984)menyatakan bahwa orang cenderung ingin konsisten dengan komitmen yang telah mereka buat.
Contoh: Meminta seseorang menandatangani janji untuk tidak membuang sampah sembarangan bisa membuat mereka lebih bertanggung jawab atas komitmen itu.
6. Framing Effect
Kahneman dan Tversky (1981) menemukan bahwa cara penyajian informasi bisa memengaruhi keputusan seseorang, terutama dalam konteks risiko dan manfaat. Cara informasi disajikan memengaruhi bagaimana orang meresponsnya.