Pemuda-pemudi adalah penerus bangsa, jangan lupakan itu.
Perlombaan Yang Luar Biasa
Tanggal 27 September 2025 yang lalu menandakan selesainya pergelaran Canisius College Cup XL, ajang perlombaan yang sangat meriah dan sepanjang ini diharapkan oleh siswa-siswi daerah Jabodetabek. Acara ini membanggakan 20 cabang perlombaan olahraga (basket, voli, tenis meja), seni (band, short movie) dan bahkan akademik (debat, cerdas cermat) dalam jenjang SMP maupun SMA. Suasana mulai dari H1 sudah sangat meriah, pengunjung bisa menyaksikan lomba, membeli dari stand makanan, dan bergaul dengan orang lain. Penutupan minggu lalu menjadi puncak dari kegiatan ini, yaitu sebuah konser yang menjadi waktu bagi penonton untuk berdansa sambil diiringi artis Bernadya dan The Changcuters.Â
Dengan latar kali ini yang berasal dari mitologi Mesir kuno dan tema "A beautiful thing is never perfect," CC Cup XL tidak hanya sekadar hiburan atau asyik-asyikan. Namun, kegiatan ini menawarkan sarana bagi para peserta dan panitia untuk berkembang menjadi versi diri mereka yang paling mantap. Di tengah hiasan piramida, hieroglyph, dan dewa-dewa masa kuno, Menteng Raya 64 merupakan ruang para pemuda untuk berjuang. Dan dalam landscape Indonesia yang dewasa ini semakin tidak stabil, sarana seperti ini sudah menjadi sesuatu yang sangat relevan pada masa depan bangsa.Â
Para Panitia, Mempertahankan Keseimbangan
Singkat kata, semuanya mengkontribusikan kemampuan mereka sendiri.
Seluruh anggota Keluarga Besar Kolese Kanisius (KBKK) terlibat dalam kepanitiaan CC Cup. Guru-guru, karyawan, dan sekisaran seribu siswa CC dari kelas 7 sampai kelas 12 membanting tulang demi memastikan kelancaran acara. Setiap siswa wajib memilih bidang kepanitiaan yang akan menjadi tanggung jawab mereka selama delapan hari acara berjalan, beragam dari kebersihan sampai percetakan. Ada yang mengatur alur acara dalam gelar pembukaan dan penutupan, adapun yang bertugas dalam lomba-lomba tertentu. Singkat kata, semuanya mengkontribusikan kemampuan mereka sendiri.
Siswa-siswa ini harus mengorbankan waktu yang signifikan demi kegiatan ini. Siswa dalam seksi tertentu diminta untuk kerja sampai larut malam, mempersiapkan tiket, baju, acara, dan lain sebagainya. Mereka yang tidak bekerja harus menempati dan meramaikan Kolese Kanisius bahkan sampai jam enam sore. Semua ini sambil pembelajaran tetap berlangsung, meskipun terpotong waktunya. Tanggung jawab di luar CC Cup tentu juga tidak berhenti, terutama bagi siswa kelas 12 yang mempersiapkan TKA, PTS, perguruan tinggi, dan masih banyak lagi. Sebagai salah satu proses formasi yang paling penting di sekolah ini, CC Cup meminta para Kanisian untuk belajar mengatur jadwal mereka semaksimal mungkin. Inilah salah satu cara CC Cup menjadi kawasan pembangunan karakter pemuda.
Para Peserta, Memperjuangkan Martabat
Sebagai kaum pemuda dan pelanjut bangsa, peserta CC Cup menjadi pencerminan sikap persatuan yang seharusnya kita badani.
Lebih dari 200 SMP dan SMA mengirimkan anak-anak mereka untuk ikut serta dalam berbagai jenis pertandingan yang disediakan. Peserta lomba tersebut tentu bertujuan untuk mempertahankan dan mengharumkan nama baik sekolah mereka. Namun, memperjuangkan "martabat" tidak sekadar menambah poin di papan skor dan piala di lemari pajangan. Melalui CC Cup, para petanding juga diberi wadah untuk menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas antar pemuda. Hal yang paling penting, peserta diberikan kesempatan untuk mengesahkan dan menyempurnakan keterampilan mereka.