Mohon tunggu...
Keisya Zahra Maharani
Keisya Zahra Maharani Mohon Tunggu... 43225010020-Universitas Mercu Buana

43225010020-S1 Akuntansi-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Mercu Buana-Pendidikan anti korupsi dan etik UMB-Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo, M.Si.A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

16 Oktober 2025   23:43 Diperbarui: 16 Oktober 2025   23:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

1. Berpikir positif berarti memandang segala sesuatu dengan cara yang logis dan bijak.

2. Jangan bertindak emosional terhadap masalah; reaksi emosional hanya akan memperburuk keadaan dan membuat Anda tidak tenang.

3. Menjaga kebebasan batin dalam keadaan apa pun, dengan tidak membiarkan hal-hal di luar mengendalikan pikiran dan emosi kita.

https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

Epictetus (50--135 M) -- Filsuf Stoik Yunani

Epictetus menegaskan bahwa kebahagiaan berasal dari pikiran, bukan keadaan luar. Dengan memahami apa yang bisa dan tak bisa kita kendalikan, kita belajar menerima hidup dengan tulus dan tetap optimis. Ia menyatakan, "Tak ada manusia yang benar-benar bebas kecuali yang menguasai dirinya sendiri."

Contoh Kasus dan Penerapan Ajaran Epictetus

Seorang karyawan yang tidak diterima dalam promosi jabatan yang diharapkan mungkin mengalami reaksi umum seperti kecewa, iri, menyalahkan atasan, atau kehilangan semangat kerja. Namun, menurut Epictetus, pendekatan Stoik mendorong berpikir positif dan rasional: 'Saya tidak bisa mengendalikan keputusan atasan, tetapi saya bisa mengendalikan cara saya bekerja dan memperbaiki diri.' Dengan pandangan ini, seseorang dapat terhindar dari emosi negatif dan malah menemukan ketenangan serta motivasi baru untuk berkembang.

https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

Friedrich Nietzsche (1844--1900) -- Konsep "The Will to Power" dan "Ja Sagen"

Pengertian the will to power

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun