Epictetus (50--135 M) -- Filsuf Stoik Yunani
Latar Belakang singkat
Sekitar tahun 50 Masehi, Epictetus lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia (kini Pamukkale, Turki) dan berkembang menjadi filsuf Stoik yang terkenal di Kekaisaran Romawi. Â Ia mengajarkan pentingnya mengendalikan diri, menerima takdir, dan menerapkan kebijaksanaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Arrian, salah satu muridnya, mengumpulkan ajarannya dalam dua karya utamanya: The Discourses, yang terdiri dari delapan buku ceramah, dan The Enchiridion, yang merupakan ringkasan panduan hidup berdasarkan prinsip Stoik.
Pemikiran utama Epictetus
Epiktetus menekankan bahwa kebahagiaan dan penderitaan bergantung pada bagaimana kita melihat situasi, bukan situasi itu sendiri. Â Ia membagi segala hal menjadi dua bagian: satu yang dapat kita kontrol (pikiran, penilaian, tindakan), dan satu lagi yang tidak dapat kita kontrol. Yang pertama adalah tubuh kita, reputasi, kekayaan, cuaca, opini orang. Â Kebahagiaan sejati muncul saat kita berkonsentrasi pada hal-hal yang dapat kita kontrol dan dengan tenang menerima yang lain.
Kutipan Terkenal Epictetus (50--135 M)
"It's not what happens to you, but how you react to it that matters."
(Bukan apa yang terjadi padamu yang penting, tetapi bagaimana kamu bereaksi terhadapnya.)
Kutipan tersebut menyatakan Salah satu prinsip utama Stoikisme adalah bahwa bukan keadaan kita yang dipengaruhi oleh peristiwa luar, tetapi bagaimana kita menangani hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Kutipan ini menunjukkan prinsip ini. Â Menurut stoikisme, kesulitan hanya muncul karena penilaian negatif. Â Dengan mengontrol pikiran dan sikap kita, kita dapat merasa tenang dan mendapatkan kebebasan penuh dalam menghadapi hidup.
Relevansi Ajaran Epictetus dalam Kehidupan Modern
Epictetus mengajarkan tiga prinsip penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari: