Mohon tunggu...
Kedaiborong Mart
Kedaiborong Mart Mohon Tunggu... -

Pernah mengajar di pembelajaran ilmu al quran University Kebangsaan Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Demam Pemilu

25 September 2018   02:30 Diperbarui: 25 September 2018   07:18 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkesiap memar meneriak redam

Hiruk pikuk bak angin topan menyambar

Menderu, mendesir menerkam

Mencabik, menerjang laksana perang

Dengan secangkir kopi bicaramu panjang

Gemuruh riuh redam terdengar

Disudut gang diujung prapatan

Suara gaduh terdengar bingar

Bicara politik saling menghajar

Secangkir kopi lahap kau telan

Bicara puas menggilas lawan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun