Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepasang Kutang Merah

18 Juni 2016   19:55 Diperbarui: 18 Juni 2016   20:15 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)
Sepasang kutang merah ranum rebahan di atas dipan 

Aromanya yang khas memabukkan itu mengganjal malam 

Kali ini tak tampak lalu lalang nafas nakal menyeruak 

Telah dua mingguan ini dipan itu dingin tak menggelinjang 

(2)
Namun sepasang kutang merah ranum itu terlihat gusar 

Gelagatnya gelisah pasti pada kekhawatiran nan memaksa

Ia begitu was-was jika sang pemilik pulang lebih awal

Maunya ramadhan berlangsung dua belas bulan panjang

(3)
Sepasang kutang merah itu tlah bertahun silam ingin pulang

Mencengkeramai cinta bening dengan keramahan sungguh

Ia memimpikan menjadi penghuni tetap rumah nan bertaman

Dan rebahan manja diantara gelut canda wangi-wangi bunga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun