Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Persekutuan Gunung

15 Februari 2014   06:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Gunung-gunung seantero nusantara telah bersekutu

Mereka bersepakat untuk tidak meletus serentak

Merapi dengan berat hati menerima giliran yang pertama

Sinabung menyusul terbata pada giliran berikutnya

(2)

Gunung Talang mempersilakan Kelud mendahuluinya

Kelud sangat terpaksa lalu memuntahkan abu vulkaniknya

Tak ketinggalan di kedalaman lautan, Krakatau siap mengintai

Dan berpuluh gunung api lainnya tampak siaga menyalak ..

(3)

Wahai gunung-gunung tinggi nusantara nan berlidah api,

Tidak pantas rasanya kami harus menerima derita kemurkaan

Kami bukanlah padanan sepadan akan keperkasaan kalian

Cukuplah bagi kami, Sinabung dan Kelud sebagai peringatan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun