Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nak

15 Januari 2016   17:47 Diperbarui: 15 Januari 2016   17:47 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

(1)
Kamu akan kemana nak ..
Bawa ransel berisi amarah yang tersulut
Melangkah terburu membawa paksa tatap risaumu yang tak tentu
Dimana kau pungut kebencian pada hidup yang damai?
(2)
Lupakah engkau nak,
Kamu tidak terlahir sendirinya di bumi ini
Lalu kenapa engkau menapaki angkuh di punggungnya yang ramah?
Engkau dibesarkan dengan sepenuh cinta anakku
(3)
Nak, tahukah kamu ..
Bahwa ibu mengirim kamu beribu untai do’a distiap sholat menjemput?
Do’a-do’a ibu hanya untukmu nak
Agar kamu menjadi anak yang saleh dan berbakti
(4)
Anakku ..
Kembalilah nak kepangkuan ibu sebelum malam pekat menjemput
Buang ransel amarahmu yang tak tentu
Ibu selalu menyayangimu nak, apapun keadaanmu pulang

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun