Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bibir

10 Oktober 2025   18:19 Diperbarui: 10 Oktober 2025   18:19 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bibirku
Bibirmu
Bibir dia
Bibir-bibir kita

Ada apa dengan bibir
Dia tersenyum
Dia tertawa
Dia yang berkata suka-suka

Bibir itu
Tak berpintu
Tak berjendela
Sumber segala tanya berjawab

Bibir yang merekah
Di sanalah sumber keindahan bermula
Degup yang jatuh, dan kemudian
Saling berpagut cinta

Bibir itu berbuah
Wujudnya: janji-janji manis
Ketika dua bibir berkuasa bersiasat di ruang gelap
Semua bibir-pun lalu terjerembab: dan
 menjadi korban khianat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun