Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanpa Judul

6 Oktober 2025   21:22 Diperbarui: 6 Oktober 2025   21:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ssstt ..

Empat mata menggelinding di atas meja
Bersitatap erat
Saling merangkul kejap

Empat tangan lalu bersidekap
Menangkap ingin
Memastikan segala bentuk keraguan pergi

Ada kata yang tertinggal
Lalu, parafrase mendadak terjungkal
Seperti titik yang tiba-tiba saja menjadi koma

Ssstt, ini bukan penggalan cerita
Bukan pula mata yang menggelindingkan hari
Ini hanya puisi yang merupai segala

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun