Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Konspirasi

13 Maret 2023   09:06 Diperbarui: 13 Maret 2023   09:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Huruf-huruf terjengkang, terpelanting luka

Tak ada kata menangkap tera

Hanya kusut hitam tampak menggumpal meng-kanvasi langit

Sia-sia saja jikapun meng-eja makna

Kemana puisi?

Mungkinkah ia turut sembunyi?

Di sebalik awan mendung ganas cipta'an sang pawang?

Nun di bilik bisik

Seonggok dupa masih menyala ..

Hari-hari-pun kini berkabung matahari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun