Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencumbumu dalam Sepenuh Cinta

24 Januari 2021   11:34 Diperbarui: 24 Januari 2021   11:39 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Bermula, senyum merekahmu yang kau titip-paksa padaku sendirian 

Ketika sore yang cerah, telanjang di bibir pantai panjang bengkulu

Semula, kau menggodaku dengan keindahan setangkai mawar merahnya rapid ..

Lalu, kau memaksa tandang menetap di rumahku .. , setelah kau tegukkan segelas anggur swab

(2)

Orang banyak, memanggilmu : Covid-19

Sungguh nama yang kukesan baik setelah aku mengejanya dengan sepenuh cinta ..

Malam itu, kugamit engkau duduk bermesra'an di beningnya hati 

Kita menyeruput habis hangat tatap rembulan berdua 

Lalu, kutenggelamkan engkau dalam dekapan sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun