Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yen Wani Ojo Wedi-wedi Yen Wedi Ojo Wani-wani; Sila Maju Kalau Berani atau Tidak Sama Sekali

19 Juni 2021   06:49 Diperbarui: 19 Juni 2021   16:54 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Yen wani ojo wedi-wedi yen wedi ojo wani-wani" yang tergambar melalui ekspresi cah lanang ini. (Sumber: Dokumentasi pribadi/Foto oleh Kazena Krista)

Tapi, jelas bukan itu yang ingin saya bahas pada tulisan ini melainkan satu peribahasa Jawa yang lumayan membetot perhatian saya (baca: persis sejak kali pertama saya tahu, saya merasa "ini saya banget nih!"); peribahasa yang boleh jadi juga secara garis besar mencerminkan tindak tanduk seseorang untuk tegas terhadap "sesuatu"—atau bahkan diri sendiri; tidak mencla-mencle.

Peribahasa itu adalah:

Yen wani ojo wedi-wedi.
Yen wedi ojo wani-wani.

Artinya kurang lebih begini:

Kalau berani jangan takut-takut. Kalau takut jangan berani-berani.

Dari peribahasa ini, saya sendiri langsung bisa mengambil 4 (empat) inti—antara lain:

#1 Sila berani atau tidak sama sekali

Dibutuhkan keberanian untuk merasa berani.

Tak ada satupun manusia yang tak dititipkan rasa takut. Adanya rasa takut membuat seseorang lebih mawas. Namun, hanya saja dengan mengalahkan rasa takutlah yang menandakan seseorang itu "pejuang" atau bukan.

Couple session adat suku Jawa di suatu resepsi pernikahan. (Sumber: Dokumentasi pribadi/Foto oleh Kazena Krista)
Couple session adat suku Jawa di suatu resepsi pernikahan. (Sumber: Dokumentasi pribadi/Foto oleh Kazena Krista)

#2 Memanah fokus

Setelah rasa takut berhasil dikuasai atau dengan kata lain keberanian telah tumbuh, tentu akan lebih mudah seseorang fokus terhadap apa yang ingin diraih. 

Tiap orang tentu memiliki life goal-nya masing-masing untuk yang dikatakan dengan fokus ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun