Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

1 dari 4: Teruntuk Laki-laki, "Menunda Tua" Juga Bentuk Bahasa Cinta

26 Mei 2021   05:00 Diperbarui: 26 Mei 2021   20:40 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang laki-laki sedang menggunakan salah satu produk skincare. (Sumber Pexel/Foto oleh Cup of Couple)

Seorang laki-laki sedang menggunakan salah satu produk skincare. (Sumber Pexel/Foto oleh Cup of Couple)
Seorang laki-laki sedang menggunakan salah satu produk skincare. (Sumber Pexel/Foto oleh Cup of Couple)

#2 Kulit yang terawat investasi jangka panjang.

Mungkin masih sedikit laki-laki yang menyadari bahwa merawat diri adalah bagian dari berinvestasi di masa depan.

Selain usia, faktor lain seperti merokok, sinar ultraviolet, begadang, stres, pola makan yang sembarangan juga akan memperburuk struktur pada kulit—di sinilah produk perawatan a la skincare menunjukkan peran.

Lagipula, skincare bukan sesuatu yang perlu diumbar-umbar saat digunakan. Cukup hasilnya saja yang kelihatan.

Percayalah, tua itu niscaya—ingin—terlihat awet muda itu pilihan.

#3 Merawat diri tak sama dengan feminin.

Bukankah sesuatu yang jahat jika skincare hanya dimonopoli oleh para puan—yang pada akhirnya menimbulkan rasa minder dan insecure saat laki-laki hendak berpikir menggunakannya?—dan sumpah demi apapun, kegiatan merawat diri tentu saja tidak ada hubungannya dengan salah satu jenis kelamin atau gender.

Baik laki-laki atau puan berdiri setara; tidak timpang sebelah.

Produk skincare yang terletak di atas wastafel. (Sumber Pexel/Foto oleh Karolina Grabowska)
Produk skincare yang terletak di atas wastafel. (Sumber Pexel/Foto oleh Karolina Grabowska)

Jangan menormalisasi pemakaian skincare sebagai bentuk tidak maskulinnya seorang laki-laki.

#4 Bisa menyenangkan pasangan.

Tidak sedikit yang menganggap jika salon atau spa adalah tempat yang identik dengan kaum puan; tempat di mana mereka dengan sengaja bisa memanjakan diri atau sekadar me time barang sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun