Delapan kali hari raya masih seperti yang sudah-sudah. Belum ada ada yang berubah. Entah untuk ditahun-tahun selanjutnya; entah kalau—tradisi—dunia sudah mulai perlahan berubah.
Namun, meskipun demikian—tentang yang sudah saya utarakan—, tetap saya ucapkan selamat merayakan hari raya.Â
Semoga amalanku, amalanmu—amalan kita—diterima.Â
Aamiin Allahuma aamiin. Sejenak mari berbahagia.
Tabik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!