Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguatkan: Diam, Mendengarkan, dan Memberikan Nasihat

28 Juli 2021   23:02 Diperbarui: 28 Juli 2021   23:24 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : postwrap/cartoonpictures 

Kala kesedihan melanda seseorang butuh teman dan perhatian sehingga merasa tidak sendirian. Ini juga penting. Sebuah perhatian sangat berarti. Menjadi kekuatan tersendiri menghadapi hari-hari berat yang menanti. 

Ketika seseorang terpuruk dalam kesedihan dan duka, kehadiran seorang yang yang bersedia menemani bagai hangatnya sinar mentari di kala musim dingin. Bagai kerongkongan kering bertemu setetes air atau dalam kesesakan dada mendapatkan saluran oksigen. 

Memberikan Kata-kata Penguat Ketika Diminta 

Inilah pentingnya kita memahami sifat atau kondisi seseorang. Bijak membaca keadaan. Dengan demikian kita dapat memberikan solusi dan kebutuhan yang terbaik buat seseorang ketika sedang dalam kesedihan. 

Saya pernah ikut merasakan kesedihan yang mendalam dari seorang teman yang kehilangan Papa yang sangat dekat dengannya. 

Ia sangat terpukul dan seakan takpercaya dengan keadaan ini. Air mata tiada habis berlinang. Sulit menerima kenyataan ini. 

Dalam kondisi ini selain berusaha mendengarkan apapun yang ia ungkapan, saya juga berusaha memberikan nasihat ketika ia minta. 

Bahwa menolak kenyataan itu pasti akan menyiksa, tetapi ketika bersedia menerima kenyataan akan ada kelegaan

Inilah kehidupan ada yang datang dan ada yang pergi pada waktunya. Kita semua pasti akan mengalami. 

Dalam kehidupan selalu ada waktunya gembira, ada waktunya sedih. Nikmati saja semua dengan alami. Yang penting jangan berlebihan. Saat gembira tertawalah secukupnya. Begitu pun saat sedih, menangislah  sewajarnya. 

Apa pun itu, baik kegembiraan maupun kesedihan pada waktunya akan berlalu. Semua akan baik-baik saja. 

Saya berusaha memberikan kata-kata yang positif sebagai penguatan. 

Kata-kata yang tepat dan pas waktunya itu bagai setitik sinar dalam kegelapan. Bagaikan tanah yang tandus tersiram hujan. Bagaikan tanaman yang layu tersiram air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun