Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Dalam Keindahan-Mu Aku Belajar Menulis Puisi

3 November 2020   00:43 Diperbarui: 3 November 2020   01:08 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Desygner/katedrarajawen


"Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi." Jalaluddin  Rumi 

Dahulu para pesyair menulis kata-kata indah tanpa teori apa-apa. Setiap kata  berasal dari kedalaman jiwa. Sedemikian tertata, tidak dengan sengaja. Impulsif saja. 

Sebab yang utama adalah gelora rasa. Kata demi kata adalah ungkapan cinta. Intuitif, mengalir tanpa terencana. Namun ada sejuta makna. 

Puisi pesyair yang berasal dari jiwa penuh cinta, tak hilang ditelan masa. Tak basi walau sudah lama dan terus terbaca. Melintasi waktu bagai cahaya. 

Ketika kejernihan  hati yang berbicara dalam setiap kata, puisi nan indah akan tercipta. Dan itu akan menyentuh hati dengan lembut pula. Terjadi pencerahan seketika. 

@refleksihati03112020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun