Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencuri Lima Butir Telur Tidak Harus Berakhir di Penjara

20 Oktober 2020   10:09 Diperbarui: 20 Oktober 2020   12:55 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva/katedrarajawen


Katedrarajawen _Oleh rasa lapar yang tak terkira. Helen Johnson asal Alabama, Amerika Serikat negara adidaya. Terpaksa mencuri lima butir telur sebagai jalan tanpa terencana. 

Apa daya usahanya nyaris berakhir di penjara. Mencuri ada konsekuensinya. Bukan masalah yang dicuri ada berapa. Begitu hukum yang bicara. 

Akan tetapi lain urusannya ketika polisi yang menangkap bicara dengan rasa. William Stacey masih bisa melihat dengan nurani atas perkara. 

Bukan menangkap, tetapi membelikan telur yang lebih banyak sebagai wujud rasa yang ada. Ia hanya meminta Helen tidak mengulangi lagi perbuatannya. Haru muncul seketika. 

Inilah bila rasa kemanusiaan sebagai yang utama. Menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Semua masalah tidak diselesaikan dengan pukul rata. Pakai aturan pokoknya. 

Walau ini kisah sudah sekian lama. Tetap akan bercahaya. Kisah kebaikan dan kemanusiaan tidak akan basi sebab melampaui ruang dan masa. Selama manusia masih memiliki nuraga. 

@cerminperistiwa20102020

Nuraga: simpati; berbagi rasa 

KBBI daring 

Sumber Berita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun