Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terluka adalah Obat

5 Agustus 2020   06:20 Diperbarui: 5 Agustus 2020   06:15 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Capture komentar di Kompasiana.com

Katedrarajawen _

Tak ada yang perlu disalahkan, bila aku masih bisa merasa ada yang menyakiti dan terluka. Itu semata ketidakmampuan diri sendiri untuk bersikap dewasa. 

Itu semata kebodohan diri, kebijaksanaan belum terbuka. Yang ada harga diri dan rasa, itulah sebabnya masih mudah terluka. Jadi duka dan dendam membara. 

Sejatinya bila kesadaran terbuka, aku dapat mengubah segala luka yang ada menjadi sukacita, sebab semua itu adalah obat menjadi dewasa. Luka menguatkan jiwa. Luka adalah pintu menjadi bijaksana. 

Bila selalu dalam pembenaran diri, bahwa manusiawi bila masih bisa terluka. Kapan aku bertumbuh dan rohani akan menjadi dewasa? 

Sungguh menyedihkan, ketika sampai usia senja masih membawa sejuta luka dan berkata,"Namanya juga manusia."

@refleksihati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun