Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Toleransi

8 September 2019   12:31 Diperbarui: 8 September 2019   12:33 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva | katedrarajawen

Bahwa ada kebenarannya yang hakiki. Ada perbedaan di dunia ini. Kehidupan ini berwarna-warni. Berbeda dalam suku, bangsa, golongan, bahasa, dan opini. Dahulu, saat ini dan kemudian hari. Akan tetap begini.

Sabar dan menahan diri. Menyikapi semua ini. Bila benih toleransi tumbuh di hati. Tak akan mempermasalahkan semua perbedaan ini. Ya, beginilah hidup yang sejati.

Toleransi, toleransi dan toleransi. Bicara sana, bicara sini. Entahlah mengerti. Sebab diskriminasi tetap terjadi. Tetapi bila memahami. Dari dahulu sampai nanti, akan selalu ada begini.

Toleransi. Sabar, menahan diri. Bukan untuk menjadi sama, namun menerima dengan lapang hati. Atas segala perbedaan yang ada dapat berempati.

#refleksihatiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun