Dewi persik makan petai , kamu usik aku tetap santai !
Bukankah akan lebih damai ?
Judul diatas memang bernada provokatif menurut saya. Kalimat diatas kebetulan saya lihat tertempel dibelakang sebuah kendaraan bermotor .
Sekedar tempelan iseng atau ada maksud tertentu , pastinya saya tidak tahu .
Kemungkinan sebagai wanti-wanti , kalau ada yang berani menyenggol atau menabrak motor ini_berarti mengusik _ siap-siap saja terima akibatnya .
Entahlah , pikiran saya kemudian langsung melayang untuk menjabarkan makna dari kalimat tersebut dengan keadaan negeri ini .
Sebuah negeri yang terkenal indah tutur bahasa, kekeluargaan, dan penduduknya yang ramah tamah, serta sangat religius didalam buku-buku pelajaran , namun kenyataannya kini sangatlah berubah wajahnya .
Walaupun masih ada wajah keramah-tamahannya , namun tidaklah setulusnya seperti dahulu . Tidak lagi dengan hati yang polos da lugu.
Sekarang yang lebih sering kita temui adalah kesanggaran dan keberingasan dimana-mana. Bahkan atas nama agama sekalipun tak malu dilakukan .
Dari Sabang sampai Merauke berbagai ketidakramahan dapat kita temui .
Banyak masalah sepele yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan , akan tetapi oleh nafsu amarah dan kepentingan kebanyakan harus diselesaikan dengan kekerasan dan diujung pedang .
Hanya karena masalah wanita , bisa terjadi perang antar kampung . Hanya karena senggolan diacara dangdutan dua desa harus bermusuhan dan berperang batu dan senjata tajam .
Semua dilakukan atas nama kehormatan dan harga diri .
Tak heran apa yang dilakukan orang-orang dewasapun ditiru anak-anak .
Para anak sekolahpun asik bertawuran , bahkan sekarangpun merembet ke anak sekolah yang masih SD yang tak mau kalah.
Kalimat "Lu asik gue santai . Lu usik gue bantai!" sepertinya sudah merasuk kedalam jiwa kita . Terwujud dalam kehidupan nyata kita sehari-hari . Hati jadi begitu sensitif sehingga mudah terbawa perasaan .
Gampang tersinggung dan ego semakin besar saja . Menyelesaikan masalah lebih mengutamakan otot atau kekerasan .
Tak heran pembakaran dan pengrusakan tempat-tempat umum sering terjadi . Termasuk tempat ibadah dan sarana milik bersama yang seharusnya dijaga . Berantakan dalam sekejap mata karena emosi .