Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Peran Influencer Ramaikan Pilkada 2020

24 Oktober 2020   18:18 Diperbarui: 24 Oktober 2020   20:09 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Iqbal/katapublik

Memahami efektivitas influencer terhadap stabilitas politik dalam momentum pilkada 2020 seperti saat ini, dapat dimulai dengan memahami latar belakang dan tujuan adanya influencer dalam kontestasi politik khususnya ditahun-tahun pemilihan kepala daerah seperti saat ini. 

Sangat memungkinkan untuk kita dapat mengetahui efektivitasnya dengan cara melihat realitas sosial di masyarakat khususnya apakah influencer berperan aktif dalam membangun stabilitas politik? 

Jika dilihat kembali, beberapa influencer saat ini di tengah perhelatan politik seperti pilkada didominasi oleh penggiat media sosial seperti selebgram Instagram, Twitter, Facebook bahkan juga Youtuber. 

Mereka diandalkan karena memiliki relasi yang cukup luas dalam menyedot perhatian publik, maka dari itu kehadirannya dirasa penting untuk memberikan nafas positif terlebih perhelatan politik tak jarang dibumbui oleh ujaran kebencian, bahkan hoax yang berbuntut fitnah.

Strategi mencairkan suasana politik yang panas sebelumnya juga pernah dilakukan oleh pemuka agama, pakar, dosen, bahkan bisa juga artis. 

Hari ini dikarenakan gerilya udara juga dianggap berbahaya, maka siapapun yang mampu memberikan nafas segar bagi perpolitikan bangsa ini dapat berpartisipasi aktif baik saat momentum politik ataupun tidak yang dikenal juga sebagi influencer / pemberi pengaruh positif. 

Di sisi lain media massa juga memiliki peranan penting untuk menyaring berbagai informasi yang beredar di masyarakat, agar kondusifitas dan stabilitas pilkada benr-benar teralisasi. 

Adapun jika pemerintah secara serius memerluka bantuan dari influencer dalam menjaga situasi politik khususnya dalam perang udara (media sosial), maka sudah sepantasnya influencer memberikan kontribusi konkret dalam menjawa permasalahan yang sedang hadir saat ini di media sosial seperti hoax salah satunya.

Permasalahan hadir ketika para influencer memiliki fungsi yang lebih dari hanya sekadar mendinginkan suhu politik yang panas ditengah pilkada. 

Contohnya ketika influencer malah berada di salah satu kubu yang menggiring opini publik untuk memihak kepada kubu yang didukungnya. 

Lebih jauh saat influencer memberikan edukasi politik yang seharusnya itu merupakan ranah tugas dan fungsi dari calon pejabat publik yang lebih memahami politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun