Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Libatkan Partisipasi Masyarakat, Gotong Royong Hadapi Covid-19

9 April 2020   10:56 Diperbarui: 9 April 2020   11:10 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang bedanya saat ini yang kita hadapi adalah musuh yang sangat kecil namun tidak terlihat yaitu virus. Namun yakinlah, dengan leadership pemerintah yang kuat, dan kepatuhan setiap kita warga masyarakat dalam menjalankan aturan dari pemerintah, biarkan social voluentary activism bekerja. Buktinya, secara alamiah, di akar rumput, sejumlah aksi heroik, menggerakkan solidaritas kemanusiaan telah berjalan.

Ratusan Miliar terkumpul dalam waktu singkat. Penggalangan donasi melalui sejumlah platform digital telah menggerakkan empati kemanusiaan.

Tanggung jawab Pemerintah dalam menyiapkan anggaran dan kebijakan, menginstruksikan pemerintah daerah dalam realokasi APBD untuk penanganan Covid-19 tetap berjalan. Dilanjutkan dengan manajemen kerja yang dilakukan secara partisipatoris bersama civil society. Terstruktur, sistematis, terkelola dengan baik dan agresif. Tidak ada sistem birokrasi yang ribet dalam pola mitigasi.

Sudah saatnya kita memperkuat komunitas akar rumput berbasis civil society untuk memerangi Covid-19. Tebarkan semangat optimisme. Tangkal segala konten negatif, pemecah belah, hoaks, dan narasi politisasi Covid-19.

Sekali lagi, Pemerintah juga punya keterbatasan. Kita harus mengakui, kondisi perekonomian kita yang sedang lesu tentu saja berdampak terhadap defisit anggaran. Kesadaran harus dipompa dari lokus komunitas akar rumput. Dari lingkungan sosial masing-masing di berbagai level.

Kekuatan aktivitas relawan kemanusiaan berbasis civil society jika digerakkan secara sistematis, bisa menjadi energi luar biasa dalam mendukung segala upaya percepatan penanganan penyebaran Covid-19.


Mereka para relawan di komunitas masyarakat yang bergerak secara individu dan berkelompok melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan rumahnya, tempat ibadah dan melakukan donasi untuk pembelian APD secara sukarela bagi tenaga medis. Itu semua dari uang pribadi.

Semua sumber daya negara, termasuk APBN dan APBD, juga CSR BUMN direalokasi atau dimobilisasi secara massif untuk keselamatan rakyat dan tenaga medis. 

Terutama untuk pendanaan peningkatan fasilitas kesehatan yang merupakan objek vital penanganan korban Covid-19. Karena, jika banyak rumah sakit sudah tidak sanggup lagi menampung para korban terpapar Covid-19, dan para tenaga medis sudah kewalahan karena melonjaknya jumlah korban, yakinlah, kita akan babak belur melawan Covid-19.

Oleh sebab itu, untuk memompa harapan hidup kita adalah menumbuhkan self safety atau keselamatan diri sendiri berbasis kesadaran etik dari akar rumput. Edukasi masyarakat untuk mengisolasi secara mandiri jika memang merasa ada gejala terinfeksi Covid-19.

Rakyat harus diedukasi, agar memiliki manajemen krisis yang tumbuh alami berbasis keselamatan bersama. Tidak bergantung sepenuhnya pada pemerintah dengan birokrasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun