![[Novel] Musamus Tubuh Kecil Jiwa Besar, Episode 55-56](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/06/cover-novel-musamus-01-jpeg-tayang-68bc1c6034777c17595a37b2.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Perempuan itu membuntutinya ke mana-mana. Semula ia mengira itu hanya akal-akalan Marko. Namun, Sore mengetahui semua hal detail tentang dirinya. Bahkan hal yang rahasia, seperti foto-foto human interest di Ladakh yang tak pernah ia tunjukkan pada siapapun.
Pada babak pertama, dengan lihai film ini memikat penonton dengan adegan-adegan ceria dan penuh humor. Sore yang jelita dengan gaya berpakaiannya yang simpel ala cewek bumi.
Pada babak pertama pula, penonton melihat jelas misi kedatangan Sore dari masa depan adalah untuk mengubah gaya hidup Jo menjadi lebih sehat. Menyiapkan makanan sehat, mengingatkan untuk menghentikan kebiasaan merokoknya, tahu kapan saat berhenti kerja dan beristirahat.
Penonton mulai diaduk emosinya ketika Sore menemukan Jo diam-diam merokok.
"Hanya satu batang saja," ucapnya.
Kemarahan Sore memuncak, yang membuat Jo terperanjat. Penonton seperti dibuat kaget karena Sore yang ceria mendadak meluapkan amarah yang mengandung kepedihan. Sore marah tapi menangis.
Di sinilah penonton langsung disodori jawabannya. Kedatangan Sore tak hanya untuk mengubah kebiasaan buruk Jo yang merokok. Namun juga mencegah Jo meninggal di masa mendatang. Sore tak ingin kehilangan Jo.
Adegan disajikan dengan dramatis. Tanpa bertele-tele. Namun menghunjam ulu hati penonton. Saya yang duduk di bangku bioskop terkesiap. Penonton di samping kanan saya terisak.
Penonton kembali dibuat kaget tatkala Sore di tengah emosi frustasi tetiba mimisan lalu pingsan di pelukan Jo. Saat itu dunia Sore menjadi gelap. Sore menghilang dari dunia Jo.
3. Babak kedua, berkisah dari sudut pandang Sore yang sungguh bertolak belakang dari dunia Jo-yang ditemui Sore dari masa depan di Groznjan, Kroasia.
Penonton yang menyangka ini adalah film komedi romantis dibuat kaget dengan sudut pandang Sore. Sore ternyata tak hanya sekali mengulang waktu demi menyelamatkan Jo, namun berkali-kali. Pada momen inilah penonton akan dibuat terpana melihat kualitas akting Sheila Dara, dengan ekspresinya yang detail.
