Mohon tunggu...
KASTRAT BEM FEB UGM
KASTRAT BEM FEB UGM Mohon Tunggu... Penulis - Kabinet Harmoni Karya

Akun Resmi Departemen Kajian dan Riset Strategis BEM FEB UGM

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memajukan Sepak Bola Indonesia Menjadi Seperti Liga Top Eropa: Realistis atau Utopis?

25 Mei 2019   17:23 Diperbarui: 26 Mei 2019   07:40 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 : Micro-environment elements of football business. Source: Karpavicius and Jucevicius (2009), "The application of the business system concept to the analysis of football business", Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics, p. 87.

Di Indonesia, pengembangan pemain muda yang sudah cukup baik (dilihat dari prestasi Timnas Indonesia U-16 hingga U-23) tidak dijembatani secara serius oleh klub-klub di Indonesia, sehingga saat fase profesional di klub, pemain muda Indonesia sulit berkembang dan kalah bersaing dengan pemain impor dari Brazil, Spanyol, Jepang, dan lainnya.

Gambar 2 : Micro-environment elements of football business. Source: Karpavicius and Jucevicius (2009),
Gambar 2 : Micro-environment elements of football business. Source: Karpavicius and Jucevicius (2009), "The application of the business system concept to the analysis of football business", Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics, p. 87.

Selain elemen pertama yaitu pemain, ada juga elemen kedua yang penting, yaitu infrastruktur. Pada figur di atas, elemen-elemen microenvironment adalah supporting system untuk menegakkan liga dan klub. Elemen suppliers menyediakan pemain-pemain berkualitas dengan kemampuan teknis dan visi permainan yang baik.

Infrastruktur, seperti kualitas lapangan dan fasilitas pendukung ruang ganti dan bangku tim cadangan dan jajaran pelatih berpengaruh pula dalam menunjang kualitas permainan. Riset membuktikan (De Bosscher et al. 2009), bahwa semua good performers dalam dunia olahraga memiliki standar infrastruktur olahraga yang sangat baik. Di negara berkembang beriklim tropis seperti Brazil, lapangan sepakbola dibuat rata dan memiliki kualitas rumput yang baik.

Ketiga, klub perlu melakukan langkah independensi dengan perlahan lepas dari bantuan finansial pemerintah daerah. Di Belanda, Inggris, Spanyol, Jerman, dan Italia, klub-klub sudah lepas dari bantuan pemerintah daerah. Shifting dari public sector football club menjadi private sector football club memberikan pintu bagi klub untuk mandiri, seperti meraih sponsor dengan memperlihatkan kualitas permainan sehingga mampu bersaing di Liga.

Terakhir dan paling utama adalah menciptakan engagement ke para suporter. Di Indonesia, suporter tidaklah menjadi suatu masalah karena Indonesia menempati peringkat kedua dunia dalam persentase penggemar sepakbola terbesar di dunia dengan 77 persen. Indonesia hanya kalah dari Nigeria yang mencapai 83 persen. Dengan estimasi penduduk berjumlah 264 juta pada 2017, pangsa pasar penggemar sepakbola Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Pegiat sepakbola dan pemerintah perlu meningkatkan kembali animo masyarakat Indonesia terhadap sepakbola Indonesia dengan menyuguhkan sepakbola indah yang mampu bersaing di ranah Internasional.


Demikian, realistis atau utopis, kini tergantung kepada governing body PSSI yang memiliki kuasa dalam regulasi sepakbola Indonesia. Publik memiliki andil yang besar dalam menekan PSSI untuk merevolusi dirinya sendiri, karena alasan lex specialis. Namun, jika sudah tidak lagi cara lain, lex sportiva semestinya patut dilaksanakan demi menciptakan governing body yang mengerti akan pentingnya komersialisasi sepakbola Indonesia yang berdampak pada hajat orang banyak ini.

Oleh: Oky Bagus Prasetya (Staf Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UGM/Ilmu Ekonomi 2018)

Referensi:

Arifianto, Nova. "Indonesia Negara Penggila Sepak Bola Nomor Dua di Dunia".
Fedration Internationale de Football Association. "FIFA/Coca Cola World Ranking"
Ganesha, Amel. "Langkah Strategis Memajukan Sepakbola Indonesia 1 ".
Ganesha, Amel. "Langkah Strategis Memajukan Sepakbola Indonesia 2".
Karpavicius, T. and Jucevicius, G. "The Application of the Business System Concept to the Analysis of Football Business". Kaunas University of Technology (2009) : 1-2
Nathaniel, Felix. "Liga 1 2018: Lingkaran Setan Pengurus PSSI & Pemilik Klub".
Terekli, S. and obanolu, H.O.  "Developing Economic Values in Football: Example of Turkish Football Federation". Open Access Library Journal (2018): 2-4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun