Bagaimana Nasib Vaksinasi Gotong Royong?

Dibatalkan Oleh Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan membatalkan vakin Covid-19 berbayar bagi individu yang sebelumnya direncanakan akan disalurkan melalui Kimia Farma. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 16 Juli 2021.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Pramono dalam keterangannya.

Dengan demikian, seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan saat ini yakni gratis bagi seluruh masyarakat.

Daftar Referensi

1. Egi Adyatama. Permenkes baru keluar, biaya vaksin gotong royong dibebankan kepada individu [Internet]. Jakarta: Tempo. 2021 Juli 11 [Cited 2021 Juli 24] available at https://nasional.tempo.co/read/1482135/permenkes-baru-keluar-biaya-vaksin-gotong-royong-dibebankan-kepada-individu/full&view=ok
2. KPC PEN. Peraturan Menteri Kesehatan republic Indonesia nomor 19 tahun 2021 [Internet]. Jakarta: Covid19.go.id. 2021 Juli 11 [cited 2021 juli 24] Available at https://covid19.go.id/p/regulasi/peraturan-menteri-kesehatan-republik-indonesia-nomor-19-tahun-2021
3. Supriatin. Kemenkes jawab pro kontra vaksin gotong royong berbayar [Internet]. Jakarta: Merdeka. 2021 Juli 12 [Cited 2021 Juli 24] available at https://www.merdeka.com/peristiwa/kemenkes-jawab-pro-kontra-vaksin-gotong-royong-berbayar.html
4. Devira prastiwi. Sederet tanggapan pro kontra soal vaksinasi covid 19 berbayar [Internet]. Jakarta: Liputan 6. 2021 Juli 12 [Cited 2021 Juli 24] available at https://www.liputan6.com/news/read/4605056/sederet-tanggapan-pro-kontra-soal-vaksinasi-covid-19-berbayar
5. Fransiskus. Program vaksinasi gotong royong berbayar di Indonesia di kritik who [Internet]. Jakarta: Kontan. 2021 Juli 16 [Cited 2021 Juli 24] available at https://newssetup.kontan.co.id/news/program-vaksinasi-gotong-royong-berbayar-di-indonesia-dikritik-who?page=all