Mohon tunggu...
Kastaraly
Kastaraly Mohon Tunggu... Penulis

Ibu rumah tangga. Pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Labirin Refleksi

23 September 2025   16:34 Diperbarui: 23 September 2025   16:34 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Itu hanya sebuah rumah

Dari luar terlihat sebuah pintu,
dan sepasang jendela dengan teralis
Di dalamnya ada beberapa ruangan

Sebuah ruang tidur tempat beristirahat,
Di lengkapi ruangan lainnya
Rutinitas selalu sama
Setiap hari tak ada yang beda

Namun setiap kali pulang,
Rumah itu selalu berbeda
Di dalamnya terlalu rumit dan sulit diterka
Segala kecamuk bergerilya di dalam dada

Layaknya sebuah labirin yang tiada ujungnya
Sulit dijamah dan terlalu berbahaya
Membingungkan dan tak bisa dijelaskan
Di dindingnya, terpajang cermin yang memantulkan cahaya

Pantulannya menyilaukan, tak bisa dilihat oleh mata
Namun saat disentuh, bayangan itu menyerap diri membabi buta
Melemahkan asa dan merusak jiwa

Sungguh, ini bukan rumah pada umumnya
Tak mendamaikan dan melelahkan
Bukan tempat peristirahatan,
Serta tak bisa diandalkan

Bukan karena rumahnya
Namun diriku yang tak pandai menguasainya
Labirin Refleksi, soal ketidak-mampuan diri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun