Mohon tunggu...
MArifin Pelawi
MArifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S3

Seorang pembelajar tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kompetisi dalam Pasar Cinta

26 Desember 2020   19:45 Diperbarui: 26 Desember 2020   19:56 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mari kita berbicara tentang market hari ini. Semua manusia pasti pernah bertransaksi di market. Pada masa lalu market hanyalah menunjukkan tempat orang berjual beli barang. Pada saat ini arti market telah meluas menjadi segala hal di mana ada pengaturan bahwa pembeli dan penjual dari barang, jasa dan sumber daya saling berinteraksi untuk melakukan transaksi.

Arti kata pasar yang menjadi sangat luas. Saking luasnya sehingga membuat segala penjuru tempat di mana ada manusia maka itu adalah market. Ketika artinya begitu luas maka tidak ada hal yang kita lakukan bukan transaksi. Ketika kita bekerja maka itu adalah transaksi antara pemberi kerja dan kita dalam hal sumber daya tenaga. Kita berteman maka ini juga adalah transaksi di mana kita bertransaksi dengan manusia lain untuk saling menukar daya yang disebut persahabatan. Bahkan sebagai manusia kita selalu berusaha bertransaksi dan dalam transaksi di pasar yang bisa disebut love market.

Sebuah lagu dari ECLAT yang menunjukkan bagaimana cinta itu memiliki bentuk. Bentuk cinta yang menunjukkan karakteristik dari sebuah cinta dan lengkap dengan merknya. Pasti Anda akan mencintai seseorang dari lawan jenis (sesama jenis jika ada di pasar berbeda) dengan karakteristik tertentu kan? Dan pasti dia memiliki brand yang kita sebut nama. Dengan kata lain bagi yang masih mencari maka dia berada di market para pejuang cinta yang masih mencari transaksi. Sementara yang sudah menemukan maka mereka sedang melakukan transaksi cinta. Lihat lagu di bawah ini untuk membuat kalian lebih yakin mungkin.


Market itu adalah tempat manusia melakukan transaksi dan mencari transaksi. Ketika transaksi telah dilakukan maka saat itu terlah terjadi akad. Akad yang sama yang kita miliki ketika telah terjadi pernikahan (atau melakukan partner tanpa nikah juga ada akad). Market merupakan hal yang sangat luas. Karenanya tidak salah jika para ahli ekonomi banyak yang bilang bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang melihat jagat raya.

Jika berbicara tentang market maka ada 2 hukum dasar yang tidak boleh dilewatkan yaitu hukum tentang Demand dan Supply yang merupakan dua hukum yang sangat penting bagi ilmu ekonomi. Seorang ekonomis bahkan menyatakan begitu pentingnya kedua hukum ini maka kakaktua yang berhasil dilatih bilang Supply dan Demand sudah merupakan seorang ekonomis.

Nah mari kita melihat model ekonomi berdasarkan Supply dan Demand dalam market tentang cinta. Sebenarnya sangat simple jika kita mau lihat kembali bahwa dasar dari sebuah model ekonomi adalah adanya dua asumsi dasar yaitu keputusan berdasarkan rasionalitas dan kondisi ceteris paribus. Ketika kedua asumsi itu terjadi maka saya mendapatkan Model dari Supply dan Demand di pasar ini berbeda dengan model normal dan malah bertolak belakang.


Ketika melihat lagu di atas menurut kamu kalau pada sisi harga maka pada titik harga terendah atau tertinggi? Saya yakin kamu pasti bilang bahwa kondisi pada saat mengalami keadaan sesuai lagu di atas berada pada titik harga terendah. Sekarang ketika berada pada titik harga terendah seberapa banyak dan bagus kualifikasi baik dari pasangan yang bisa diharapkan? Hampir pada titik nol mungkin, atau sudah pada tahap asal ada yang mau.

Ya, pada pasar dalam cinta maka kualifikasi adalah mata uangnya untuk Price. Seseorang dengan kualifikasi bagus dan banyak dengan keadaan ceteris paribus (misalnya mak dan bapaknya tidak sangat galak dan protektif) dan pihak yang akan bertransaksi berpikir rasional (rasionalitas menunjukkan bahwa seseorang dianggap akan memaksimalkan kepuasan yang didapat) maka dia akan diharapkan oleh bayak orang untuk jadi pasangannya. Pada hukum Demand-nya maka makin banyak dan bagus kualifikasi seseorang maka makin banyak yang berharap.

Hanya saja pada keadaan semua orang berpikir rasional dan Ceteris Paribus juga maka orang yang menjadi sosok populer dengan kualifikasi banyak dan bagus akan berjumlah lebih sedikit juga. Pada model Supply-nya maka kita akan mendapatkan bahwa makin banyak dan bagus kualifikasi seseorang maka jumlah orangnya tersedia semakin sedikit. Sekali lagi ini hanya berlaku pada keadaan ceteris paribus dan keputusan rasional. Menurut model Supply dan Demand di sini berarti makin mahal (bagus dan banyak kualifikasi) seorang wanita atau pria maka dia akan dicari oleh lebih banyak orang dan jumlah yang tersedia lebih sedikit.

Jika pada hukum Supply yang normal maka makin murah harganya maka makin sedikit Supply dari produsen. Makin murah harganya maka makin besar Demand dari pembeli. Hal ini terjadi karena pada pasar ini setiap pembeli juga merupakan seller, sehingga hukum Supply dan Demand normal sepertinya tidak berlaku di sini. Tambahan lagi para produsen pembuat dari produk memang tidak bisa gampang menambah stok kalau ada kekurangan Supply dari Demand yang besar. He he he

Referensi

Tragakes, Ellie, "Economics for IB Diploma 2nd Edition". Cambridge University Press

Becker, G.S., 1973. "A theory of marriage: Part I". Journal of Political economy, 81(4), pp. 813-846

Becker, G.S., 1974. "A theory of marriage: Part II". Journal of political Economy, 82(2, Part 2), pp. S11-S26.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun