Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Novelis

Write for education and self healing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Need a Little Baper

25 April 2022   13:36 Diperbarui: 25 April 2022   15:20 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kamu merasa baperan? Tenang! Saya juga merasa sangat baperan, tetapi itu dulu sebelum saya memahami bahwa memiliki kepribadian yang sedikit baperan itu penting. 

Dulu level baper saya itu, jika range antara 1-10, saya berada di angka 8, parah banget, kan, ya? Keadaan seperti ini membuat saya sakit secara batin, dan itu berimbas kepada fisik saya. Saya kerap mengeluhkan sakit kepala, tekanan darah saya terganggu. Saya menjadi pribadi yang pemarah. Serangkali menyalahkan diri sendiri. 

Hanya saja karena saya ENFP, orang yang ekstrovet yang paling introvert (eh ini bagaimana, maksudnya, wkwkwkw) saya sangat bisa memendam apa yang saya rasakan. Saya benar-benar menjadi aktris sejati. Harus tersenyum di kala hati saya sedang berduka. Bisa tersenyum kembali saat ada yang membutuhkan pelayanan saya (fyi, i'm an administrator ).

Menurut kbbi baper adalah (ter)bawa perasaan, berlebihan atau terlalu sensitif dalam menanggapi suatu hal. Over senstif sehingga mudah terbawa perasaan, emosi, sedih, kesal, kecewa. sering diartikan ke perasaan yang negatif. Di sini hanya akan membahas tentang baper yang membuat hati terluka.

Satu hal yang saya pelajari adalah, ternyata memiliki sedikit baper tidak salah. Hanya saja kadarnya perlu benar-benar dikontrol, jangan sampai frontal dan langsung meledak-ledak saat mengetahui ada orang berkata buruk di belakang. 

Perlu benar-benar mengecek kebenaran berita yang sampai kepada kita. Pastikan apakah itu benar. Kamu bisa menanyakan langsung ke orangnya. Tabayyun, jangan-jangan apa yang sampai ke telinga kita tidaklah benar adanya.

Saat kita dibawa perasaan yang buruk, ini adalah saatnya kita instropeksi diri. Melihat lagi apa yang telah kita lakukan. Pastikan apakah kita melakukan kesalahan atau tidak. Jika kita merasa tidak melakukan kesalahan, what ever, abaikan saja. Namun, jika merasa bahwa kita benar melakukan kesilapan, ini saatnya memperbaiki hal keliru yang sudah kita lakukan. Jadikan ini sebagai kritik yang akan membawa kita arah yang lebih baik lagi. Terima itu dengan hati lapang. Ingat kita manusia, yang tidak luput dari salah dan lupa.

Jika baper kaitannya dengan kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, segera minta maaf dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Ini sama sekali tidak akan membuatmu terhina.

Beberapa akibat yang bisa ditimbulkan karena memiliki sifat baper, di antaranya selain dari yang telah saya sebutkan juga dapat menimbulkan hal-hal berikut ini:

1. Menyalahkan diri sendiri dan over thinking. Ini saya berbahaya karena dapat menyebabkan mental illness (gangguan mental). Dampak terburuknya adalah hilangnya rasa percaya diri.

2. Mencurigai orang dengan berlebihan. Penyakit hati ini akan membuat kita tidak tenang dan dapat menghancurkan pertemanan. Relasi yang telah dibangun selama ini akan terkubur dan menciptakan permusuhan. Hal ini kerap terjadi di lingkungan kerja maupun lingkungan tempat tinggal. Akan muncul perselisihan dengan rekan kerja dan tetangga. Usahakan jangan sampai ini terjadi. Jagalah keharmonisan yang sudah terjalin selama ini, karena ini mahal harganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun