Lebaran menjadi momen perayaan umat muslim setelah selama sebulan berpuasa di bulan Ramadan. Selain itu, tentu saja lebaran merupakan momen kebersamaan bersama keluarga dan sanak saudara, serta teman.Â
Berikut momen spesial lebaran yang dinanti-nantikan!
1. Silaturahmi keluarga
Senangnya bisa mudik berkunjung ke rumah keluarga. Namun, apabila belum bisa berkunjung secara tatap muka, silaturahmi online juga bisa jadi solusi. Silaturahmi bukan harus bertemu secara fisik, yang paling penting adalah niat untuk berbagi cerita dan rasa. Silaturahmi membuat hati senang, tenang, bahagia, dan bisa menyalurkan perasaan yang kita rasakan ke keluarga.Â
2. Sholat Idul Fitri
Sebelum halal bi halal dengan sanak keluarga, biasanya terlebih dahulu melaksanakan sholat Iedul Fitri. Inilah momen utama selama hari Lebaran tiba, karena hanya diselenggarakan setahun sekali. Sebaiknya, sebelum melaksanakan sholat terlebih dahulu melakukan sunahnya seperti mandi, memotong kuku, dan memakai parfum. Pakai baju yang bersih, suci, dan menutup aurat. Bersama keluarga kita bisa melaksanakan solat Iedul Fitri berjamaah.Â
3. Berbagi THR lebaran
Buat anak-anak mendapatkan THR adalah momen yang dinantikan. Tradisi ini sudah turun-temurun ada di Indonesia. Saat lebaran anak-anak dengan suka cita berkunjung ke setiap rumah atau tetangganya supaya mendapat THR. Bagi orang-orang yang mudik atau merantau rela menyiapkan uang berjuta-juta untuk memberikan THR ke anak-anak atau sanak saudara. Keikhlasan itu semata-mata karena ingin mendapat ridho Allah SWT.
4. Halal bihalal kepada orang tua
Halal bi halal atau sungkeman adalah ajang saling memaafkan. Khususnya dengan orang tua tentu sangat berkesan, karena sebagai wujud menghormatinya. Momen haru penuh kebahagiaan menyelimuti hati orang-orang yang sedang bersalaman. Keluarga dan sanak saudara saling ketemu dan berjabat tangan untuk saling memaafkan.Â
5. Kreasi kulinerÂ
Opor ayam, rendang, semur daging, hingga gulai menjadi menu yang biasa hadir saat Lebaran. Menu tersebut ikut serta meriahkan hari kemenangan bersama keluarga. Selesai solat Idul Fitri seluruh keluarga berkumpul, selain untuk bersalaman juga menikmati menu makan yang sudah disiapkan.Â
Dalam Islam, meminta maaf adalah kewajiban yang dianjurkan untuk dilakukan setiap muslim. Meminta maaf merupakan bentuk perwujudan sifat Allah yang Maha Pengampun.Â
Adapun syarat-syarat meminta maaf dalam Islam sebagai berikut:
1. Menyesali perbuatan yang dilakukan
2. Memohon maaf atas kesalahan yang telah diperbuat
3. Melakukannya dengan hati yang lapang
4. Melakukannya dengan kesadaran penuhÂ
5.nerjanji untuk tidak mengulanginya di kemudian hari
Sedangkan keutamaan meminta maaf dalam Islam  yaitu:
1. Mendapat ampunan Allah
2. Menjaga keharmonisan keluarga dan masyarakat
3. Mempererat ukhuwah Islamiyah
4. Membawa kedamaian
5. Membawa ketenangan hati
6. Membuktikan keteguhan iman
Hadis tentang Meminta Maaf dan keutamaan Meminta Maaf
Saling meminta maaf dan memaafkan sangat penting dalam berkehidupan sosial. Ini dijelaskan juga dalam hadis tentang meminta maaf. Selain memaafkan, meminta maaf juga membutuhkan keberanian yang luar biasa.
Sebab, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan saling memaafkan yang akan menjadi kunci dari ketentraman hati.
Minta Maaf dalam Islam beserta Syarat dan Tingkatannya
Manusia adalah makhluk yang tak luput kesalahan dan dosa. Sebagai makluk ciptaan Allah SWT, hendaknya sesama manusia saling memaafkan atas kesalahan yang dilakukan. Minta maaf dan memaafkan dalam Islam juga menjadi salah satu cara untuk menjaga silaturahmi
Setiap kali seseorang melakukan kesalahan, maka ia harus mengakui dan memohon maaf dengan tulus. Begitu pula dengan orang yang mendapatkan perlakuan buruk, ia wajib memaafkan dengan ikhlas jika menerima permintaan maaf.
Minta maaf dan memaafkan memang bukan perkara mudah. Namun, sudah sepatutnya umat Muslim mencontoh Rasulullah SAW yang selalu ikhlas memberi maaf kepada orang yang membencinya, bahkan termasuk yang menyakitinya. Orang yang mampu melakukan hal tersebut akan mendapatkan pahala dari Allah.
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Asy-Syura: 40).
Setiap kali seseorang melakukan kesalahan, maka ia harus mengakui dan memohon maaf dengan tulus. Begitu pula dengan orang yang mendapatkan perlakuan buruk, ia wajib memaafkan dengan ikhlas jika menerima permintaan maaf.
Saling memaafkan juga telah menjadi tradisi umat Muslim setiap tahun, tepatnya pada momen perayaan saat Idul Fitri. Momentum ini menjadi kesempatan bagi sesama Muslim untuk saling memaafkan dan membuka lembaran baru dalam keadaan suci.
Minta maaf dan memaafkan memang bukan perkara mudah. Namun, sudah sepatutnya umat Muslim mencontoh Rasulullah SAW yang selalu ikhlas memberi maaf kepada orang yang membencinya, bahkan termasuk yang menyakitinya. Orang yang mampu melakukan hal tersebut akan mendapatkan pahala dari Allah.
Tingkat Minta Maaf dan Memaafkan
Jika seseorang melakukan kesalahan dan menyakiti perasaan Anda, dianjurkan bagi Anda untuk mengambil setidaknya salah satu dari tiga sikap ini, yaitu menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik terhadapnya.
"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran: 134).
Jika belum mampu berbuat baik kepada orang tersebut, maka Anda dianjurkan untuk memaafkan kesalahannya. Jika belum sanggup untuk memaafkan kesalahan, sebaiknya tahan perasaan marah di dalam hati.
Tiga sikap tersebut dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat memecah belah persaudaraan. Dengan sikap tersebut pula diharapkan tali silaturahmi sesama umat Muslim dapat tetap terjaga perasaan marah di dalam hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI