Mohon tunggu...
Kartini fifa
Kartini fifa Mohon Tunggu... Guru

Saya seorang pendidik di daerah Depok Jawa Barat. Saya hobi menulis. Sejak pandemi Covid-19 saya mulai aktif menulis dengan mengikuti event menulis buku Antologi dan media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Suasana Hati Usai Minta Maaf dan Memaafkan Antar Sesama

1 April 2025   23:48 Diperbarui: 2 April 2025   00:20 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minta maaf dan memaafkan memang bukan perkara mudah. Namun, sudah sepatutnya umat Muslim mencontoh Rasulullah SAW yang selalu ikhlas memberi maaf kepada orang yang membencinya, bahkan termasuk yang menyakitinya. Orang yang mampu melakukan hal tersebut akan mendapatkan pahala dari Allah.

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Asy-Syura: 40).

Setiap kali seseorang melakukan kesalahan, maka ia harus mengakui dan memohon maaf dengan tulus. Begitu pula dengan orang yang mendapatkan perlakuan buruk, ia wajib memaafkan dengan ikhlas jika menerima permintaan maaf.

Saling memaafkan juga telah menjadi tradisi umat Muslim setiap tahun, tepatnya pada momen perayaan saat Idul Fitri. Momentum ini menjadi kesempatan bagi sesama Muslim untuk saling memaafkan dan membuka lembaran baru dalam keadaan suci.

Minta maaf dan memaafkan memang bukan perkara mudah. Namun, sudah sepatutnya umat Muslim mencontoh Rasulullah SAW yang selalu ikhlas memberi maaf kepada orang yang membencinya, bahkan termasuk yang menyakitinya. Orang yang mampu melakukan hal tersebut akan mendapatkan pahala dari Allah.

Tingkat Minta Maaf dan Memaafkan

Jika seseorang melakukan kesalahan dan menyakiti perasaan Anda, dianjurkan bagi Anda untuk mengambil setidaknya salah satu dari tiga sikap ini, yaitu menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik terhadapnya.

"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran: 134).

Jika belum mampu berbuat baik kepada orang tersebut, maka Anda dianjurkan untuk memaafkan kesalahannya. Jika belum sanggup untuk memaafkan kesalahan, sebaiknya tahan perasaan marah di dalam hati.

Tiga sikap tersebut dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat memecah belah persaudaraan. Dengan sikap tersebut pula diharapkan tali silaturahmi sesama umat Muslim dapat tetap terjaga perasaan marah di dalam hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun