Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hilangkan Pikiran Sesat, Gantikan dengan Semangat Zakat

8 Mei 2021   22:49 Diperbarui: 9 Mei 2021   08:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zakat Fitrah - kompas.com

Perkembangan media sosial dalam beberapa tahun terakhir ini memang cukup menyedihkan. Maraknya ujaran kebencian, provokasi dan informasi bohong, seringkali melahirkan pola pikir yang salah di masyarakat. Apa saja dikomentari. Apa saja dianggap salah. Apalagi provokasi yang dilakukan oleh kelompok intoleran, seringkali menyesatkan semua orang. Dan pada titik inilah, kesesatan massal terjadi ketika banyak orang mulai gemar mengatakan orang lain atau kelompok lain sesat karena persoalan perbedaan pandangan, keyakinan atau latar belakang yang lain.

Hanya karena berbeda, label sesat, bahkan kafir bisa disematkan oleh seseorang kepada orang lain. Sementara yang berhak menyatakan sesat atau kafir sebenarnya bukanlah manusia. Sebaliknya, manusia justru merupakan gudangnya dosa. Karena tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Tidak ada pula manusia yang suci, yang bebas dari dosa. Karena itulah, manusia pada dasarnya tidak dibenarkan atau tidak diperbolehkan menyatakan sesat hanya karena faktor tertentu.

Karena itu, dipenghujung Ramadan ini mari kita melakukan introspeksi. Mari kita kurangi segala pikiran buruk yang masih ada dalam pikiran. Hilangkan segala pengaruh buruk, dan gantilah dengan pengaruh-pengaruh yang memberikan manfaat bagi publik. Tuhan memberikan akal bukan untuk digunakan untuk memikirkan hal negative. Tuhan memberikan pikiran bukan untuk memikirkan hal-hal yang menyesatkan. Sekali lagi, mari kita introspeksi.

Jangan sia-siakan kehidupan di dunia ini dengan saling mencaci, menghujat, atau melakukan tindakan intoleran. Mari manfaatkan kehidupan yang tersisa ini dengan perilaku yang positif, yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah dengan memupuk semangat berbagi. Dan bentuk berbagi yang identik dengan bulan Ramadan adalah zakat fitrah.

Zakat fitrah tidak hanya sebatas memberikan 3,5 liter beras kepada masyarakat yang membutuhkan. Zakat fitrah juga merupakan upaya untuk melatih kepekaan sosial sekaligus kepedulian. Ingat, kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Kita saling membutuhkan satu dengan yang lain. Jika ada yang merasa bisa hidup sendiri dan tidak membutuhkan orang lain, secepatnya introspeksi dan mengganti pemikiran sesat itu dengan pikiran zakat.

Apa itu pikiran zakat? Yaitu pikiran untuk terus melakukan aktifitas berbagi. Jika kita punya kelebihan makanan, mari kita bagikan ke yang memmbutuhkan. Jika kita punya kelebihan pakaian, mari kita sumbangkan ke panti asuhan. Jika kita kelebihan waktu, mari kita doakan semu orang agar diberi kekuatan dalam menjalani pandemic seperti sekarang ini. Berbagi bisa dilakukan dengan apa saja, apan saja dan terhadap siapa saja.

Tak perlu melihat latar belakangnya untuk berbagi. Karena yang ada dalam pikiran kita adalah semangat untuk menolong. Di bulan Ramadan ini memang banyak sekali orang berlomba berbuat kebaikan, demi mendapatkan berkah Ramadan. Mari terus pertahankan untuk berbuat kebaikan, tidak hanya di bulan Ramadan, tapi juga bulan-bulan berikutnya. Ramadan memang telah mengajarkan banyak hal. Mari kita implementasikan nilai-nilai positif tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, saat ini kita semua masih hidup di tengah pandemi. Mari saling bergandengan tangan untuk tetap saling berbagi, agar beban kita bisa menjadi ringan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun