Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Millenial dan Z serta Pemanfaatan Digital

8 Maret 2019   17:31 Diperbarui: 8 Maret 2019   17:40 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa perbedaan paling mencolok antara generasi baby boomer, generasi X, berhadapan dengan generasi milenials dan Z ? Jika pada generasi baby boomers dan generasi X diwarnai dengan revolusi industry dan beberapa perang dunia yang berakhir. Generasi ini juga mulai dikenalnya computer dan intenet  yang mulai dikenal seluruh dunia. Generasi X terutama mulai belajar terntang teknologi dan menyeimbangkan kehidupan karir dan keluarganya.

Kondisi dua generasi itu agar berbeda dengan generasi Y yang disebut generasi millenials yang lahir tahun 1981 --2000 dan sesudahnya yaitu generasi Z yang lahir tahun 2001 sampai 2010. Dua generasi itu lahir dan tumbuh saat teknologi digital berkembang dengan baik. Karena itu sejak lahir mereka mengenal apa itu computer dan internet dan mengakrapinya.

Dua cluster generasi itu tidak saja menimbulkan gap terutama soal teknlogi namun juga soal kehidupan sehari-hari dan bagaimana mengelolanya. Custer pertama dimana generasi baby bommer dan X dibesarkan di lingkungan sangat konvensional. Mereka lebih akrab dengan kenyataan dan dunia nyata.

Sebaliknya cluster lainnya yaitu generasi millenials dan generasi Z lebih akrab dengan teknologi dibanding dunia nyata. Bebeebrapa kasus mereka lebih akrab untuk 'berbicara dengan' gadget dibanding dengan orang yang ditemuinya.

Cara mendapatkan ilmu (pendidikan) juga amat berkembang. Kini banyak orang termasuk generasi muda punya banyak pilihan soal informasi atau mencari ilmu. Karena bukan saja bisa didapatkan dengan mudah di berbagai situs di internet. Internet menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh khalayak. Dari informasi yang bersifat negatif sampai positif dan membangun.

Begitu juga pendidikan (ilmu) . Banyak sekali metode-metode belajar yang berbasis digital . Juga banyak aplikasi-aplikasi dan start-up yang menyasar dunia pendidikan. Dari yang menyedot pulsa banyak sampai yang sedikit. Dari yang mahal sampai murah. Semuanya disediakan untuk public yang membutuhkannya. Apalagi algoritma google memudahkan seseorang mencari sesuatu karena dia bekerja berdasarkan riwayat minat sang pencari informasi.

Yang dirasakan sejauh ini oleh masyarakat dengan digitalisasi adalah kemudahan, akses takterbatas, dan kepraktisan, serta kecepatan dalam mencari sesuatu (informasi). Namun tanpa disadari bahwa digitalisasi pendidikan tak Cuma membawa dampak positif tapi juga negative. Yang menonjol yaitu seseorang atau anak merasa tak perlu lagi bertemu atau membutuhkan orang lain ketika proses mendapatkan ilmu tersebut. Sehingga pertemuan konvesional yang biasanya menimbulkan rasa empati juga tidak ada atau sangat berkurang. Seorang anak memang bisa penuh dengan ilmu atau sangat pintar tapi tidak atau kurang bisa berempati atau toleran dengan orang lain karena dia jarang bersinggungan.

Kedua, dampak yang juga merugikan adalah pada internet yang didapati tidak saja ilmu positif tapi juga negative. Semisal hoax atau ujaran-ujaran kekerasan, sampai radikalisasi. Mungkin kita ingat beberapa kisah yang menceritakan bahwa banyak orang yang membuat bom karena mendapt inspirasi dan pengetahuan (tentang bom) dari internet.

Karena itu, mungkin sebagai generasi tua dan mungkin generasi milenials dangenerasi Z, mulai sadar akan kondisi itu. Bahwa teknologi dan internet bukanlah segala-galanya. Semuanya harus dipilah dan hanya yang positif dan yakin bisa membangun karakter dengan baik-lah yang harus kita ikuti terus menerus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun