Mohon tunggu...
Kartika PuspitaDewi
Kartika PuspitaDewi Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI AKUNTANSI FE UNISSULA DOSEN PENGAMPU : SRI DEWI WAHYUNDARU EMAIL : sridewi@unissula.ac.id

MAHASISWI AKUNTANSI FE UNISSULA DOSEN PENGAMPU : SRI DEWI WAHYUNDARU EMAIL : sridewi@unissula.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen pada PT Unilever Indonesia Tbk

21 Januari 2021   16:38 Diperbarui: 21 Januari 2021   18:00 8980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.unilever.co.id/ 

Dosen Pengampu : Drs. Osmad Muthaher, M.Si.

Disusun Kelompok 4        :

Ayu Wulandari          

Kartika Puspita           

Nisa' Latifhatun         


Novia Putri                  

Ufhatri Aulia           

Unilever Indonesia tentu tidak asing lagi bagi telinga, produknya telah digunakan dalam keseharian hidup masyarakat Indoensia. Melalui produk yang mencakup brand ternama dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan lainnya telah menjadikan PT Unilever Indonesia menjadi satu perseroan terdepan dalam kategori Fast Moving Consumer Goods di Indonesia.Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken N.V. berdasarkan akta notaris No. 23 Mr. A.H. Van Ophuijsen di Angke, Jakarta Utara. Kemudian pada tanggal 22 Juli 1980 berganti nama menjadi PT Unilever Indonesia dengan akta notaris No 171 Ny. Kartini Muljadi, S.H. Pada tahun 1982, PT Unilever Indonesia menjadi perseroan terbuka dan melepas saham ke publik dengan mendaftarkan 15% sahamnya di BEI.

Perubahan nama terakhir terjadi pada tanggal 30 Juni 1997 berdasarkan akta notaris No. 92 Mudofir Hadi S.H. menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 39.

Perusahaan yang telah berdiri di Indonesia lebih dari 85 tahun ini selalu berkembang dari tahun ke tahun. Setelah menjadi perseroan terbuka pada tahun 1982, Unilever Indonesia kemudian membuka pabrik baru, Personal Care, di Surabaya dan memasuki bisnis teh dengan mengakuisisp Sari Wangi di tahun 1990. Kemudian pada tahun 1992 membuka pabrik es krim Wall's di Cikarang dengan Conello dan Paddle Pop muncul di pasaran. Di tahun 2001, Unilever Indonesia kembali melebarkan sayap dengan mengakuisisi Bango dan memulai bisnis kecap. Tak cukup sampai disitu, pada tahun 2008 Unilever Indonesia mulai memasuki bisnis minuman sari buah dengan mengakuisisi brand Buavita dan Gogo. Selanjutnya pada tahun 2018 meluncurkan produk baru kategori saus sambal dengan merek Jawara dan brand perawatan tubuh baru korea, Glow.

Setengah abad lebih PT Unilever Indonesia mampu bertahan di tengah perekonomian Indonesia yang tidak stabil. Hal ini dikarenakan posisi perusahaan yang kuat sehingga tidak mudah tergoyahnkan. Kekuatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan telah mempunyai jaringan distribusi sendiri, sehingga distribusi produk dapat sampai ke pelosok daerah.
  • PT.Unilever Indonesia Tbk. dalam berbisnis menggunakan cara baru dengan diferensiasi produk dan inovasi startegi bisnis yang mengutamakan kelangsungan lingkungan hidup sekitar. Sejak tahun 2010, Unilever Indonesia berfokus menuju manufaktur berwawasaan lingkungan dengan mengusung semboyan "menjadikan kehidupan berkelanjutan sebagai hal yang lumrah."
  • Perusahaan mengutamakan kualitas tinggi dengan biaya kompetitif, kekuatan inovasi, program pengembangan pasar, basis biaya ekonomis, keunggulan eksekusi dalam penjualan dan distribusi yang didukung oleh team terbaik dengan semangat juara, sehingga siap untuk mengatasi tantangan yang ada.
  • Melakukan inovasi dalam kemasan, rasa, warna, bentuk, ukuran dan merancang produknya sesuai dengan segmentasi pasarnya yakni dewasa dan anak-anak.
  • Dalam hal teknologi, perusahaan menggunakan mesin-mesin high speed dan bahkan tidak ragu untuk mengirim engineer-nya studi lanjut agar brlajar mengeni bagaimana cara mengoperasikan dan merawat mesin, kerusakan mesin, dan bagaimana cara mengatasinya.

Kekuatan-kekuatan tersebut digunakan dengan baik oleh perusahaan untuk mencapai sasaran yang diinginkannya. Sasaran jangka panjang Unilever adalah memilik standar prilaku yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama pada semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan produk yang diciptakan dapat berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan menjabarkannya dalam strategi fungsional yang terdiri dari strategi menejemen keuangan, strategi menejemen SDM, strategi menejemen operasional, dan strategi menejemen pemasaran.

Strategi menejemen keuangan umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu : bagaimana perusahaan memperoleh modal, memperoleh alokasi capital, dan memperoleh manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan. Saat ini PT Unilever Indonesia fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.

Strategi manajemen SDM berkisar pada kegiatan pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Unilever Indonesia secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka sebagai pegawainya. Mereka diberikan pelatihan selama tiga bulan tentang sistem produksi, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan.

Strategi Manajemen Operasional berkisar pada penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Merangkul keragaman dalam tenaga kerja berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.

Dalam strategi menejemen pemasaran ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan,yaitu Product, Price, Place, dan Promotion, yang kemudian sering kita kenal dengan sebutan 4P. Misalnya dalam produk Pepsodent, produk ini mengutamakan pada kesehatan gigi anak-anak dan dewasa dengan harga yang dapat dijangkau konsumen. Produk ini didistribusikan ke seluruh wilayah yang dapat mencapai konsumen akhir. Dan promosinya dilakukan ke berbagai lapisan konsumen, misalnya ke sekolah, puskesmas dan tempat lainnya. Maka tak heran jika Pepsodent menjadi merek pasta gigi nomer satu di Indonesia.

Penerapan strategi yang baik dari PT Unilever Indonesia telah berhasil membuatnya mampu bertahan di kancah perekonomian Indonesia. Bahkan Ia telah menjadi perusahaan nomer satu untuk kategori consumer goods di negara ini. Semua masyarakat di Indonesia pasti pernah menggunakan barang produksinya, entah itu masyarakat tua, muda, kalangan atas, kalangan bawah, penduduk kota ataupun desa, bahkan sampai ke pelosok negri. Dengan praktik menejemen yang baik tentunya akan membuat pertumbuhan perusahaan juga semakin membaik.

 Referensi :

https://www.unilever.co.id/

http://kurniadipancaputra.blogspot.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun