Solusinya? Tetap Waras, Tetap Realistis
Menurut psikologi, ada tiga cara menghadapi antisipasi agar tidak berbalik menyakiti:
Practice flexibility
Rencana bisa berubah. Jungkook bisa lupa live. Jimin bisa tidak upload konten. Dan itu tidak apa-apa.-
Set realistic expectations
Jangan bayangkan BTS langsung comeback OT7 dengan world tour 100 kota. Mulai dari yang realistis: mungkin V muncul di Weverse, lalu disusul RM yang nulis status panjang lebar. Itu sudah cukup bikin bahagia, bukan? Stay present
Jangan terlalu sibuk nunggu masa depan sampai lupa hidup hari ini. BTS akan kembali, ya. Tapi kamu juga sedang di sini sekarang. Hirup udaramu. Cium aromanya. Posting konten mikir dua kali. Itu semua juga valid.
Kenapa Ini Penting?
Karena comeback BTS bukan cuma tentang musik. Ini tentang psikologi publik. Ini tentang bagaimana manusia begitu ingin terhubung, menemukan harapan, dan mencari alasan untuk tersenyum di tengah dunia yang berisik.
Bagi sebagian orang, harapan itu hadir dalam bentuk balon-balon bertuliskan "LOVE" dan senyuman Jimin dalam seragam. Dan itu sah.
Bukan Sekadar Menunggu BTS, Tapi Menemukan Diri
Menunggu BTS bukan berarti menggantungkan hidup pada jadwal rilis album. Tapi belajar menemukan makna dalam penantian. Anticipation bukan hanya soal apa yang akan datang, tapi tentang bagaimana kita bertumbuh selama menunggu.
Dan jika hari ini kamu masih bertahan, masih menunggu dengan penuh semangat, masih percaya bahwa ada kebahagiaan di ujung waktu, mungkin kamu tidak hanya sedang menunggu mereka. Kamu sedang menyambut versi terbaik dari dirimu sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!